Peran Enzim sangat penting dalam kelangsungan hidup organisme. Oleh karena itu kita harus mengetahui apa saja sifat-sifat enzim ini. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai sifat-sifat enzim yang harus diketahui :
Spesifik
Seperti yang sudah diuraiakan dalam 2 teori cara kerja enzim, enzim ini bersifat spesifik yang artinya disini, enzim akan mengikat suatu substrat yang mampu untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Substrat tersebut memiliki titik pengikatan yang sama yang akan menyebabkan substrat dapat diikat oleh enzim. Sifat spesifik enzim tersebut juga dijadikan ialah sebagai dasar penamaan. Nama enzim ini juga biasanya diambil dari jenis substrat yang diikat atau jenis reaksi yang berlangsung. Contohnya amylase yakni enzim yang berperan dalam memecah amilum yang merupakan polisakarida (gula kompleks) menjadi gula yang lebih sederhana.
Biokatalisator
bersifat biokatalisator artinya enzim merupakan sebuah senyawa katalis yakni sebuah senyawa yang mempercepat sebuah reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Karena enzim ini berasal dari organisme, maka enzim disebut juga ialah sebagai senyawa biokatalisator.
Termolabil
Sebagian struktur enzim ialah sebuah senyawa protein. Oleh sebab itu, enzim juga mempunyai sifat termolabil artinya enzim ini sangat dipengaruhi oleh suhu. Enzim mempunyai suhu optimum untuk dapat menjalankan fungsinya. Secara garis besar, enzim bekerja optimum pada suhu 37ºC. Apabila pada suhu ekstrim bisa merusak kerja enzim. Enzim tersebut akan inaktif disuhu dibawah 10 ºC, sementara akan mengalami denaturasi jika pada suhu di atas 60 ºC. oleh sebab itu, proses pendinginan merupakan salah satu proses pengawetan makanan sebab enzim – enzim dari bakteri pembusuk tidak mampu mencerna makanan.
Sementara, proses pemanasan atau pembakaran dengan suhu tinggi bisa merusak struktur enzim atau enzim akan mengalami denatursi. Terdapat beberapa pengecualian, seperti pada kelompok bakteri purba yang menempati daerah – daerah yang sangat ekstrim, seperti golongan methanogen yang lingkungan hidupnya itu memiliki suhu yang tinggi , mereka memiliki enzim yang bekerja optimum pada suhu di 80 ºC.
Dipengaruhi pH
Sama halnya seperti suhu, pH atau derajat keasaman juga turut dalam memengaruhi kerja enzim. Pada dasrnya , enzim tersebut bekerja pada suasana netral (6,5 – 7). Tetapi beberapa enzim optimum pada pH asam seperti Pepsinogen, ataupun pada pH yang basa seperti Tripsin.
Tidak menentukan arah reaksi
Perubahan senyawa A menjadi B atau dibalik bukanlah enzim yang menentukan kemana arah reaksitersebut akan berjalan. Senyawa yang lebih dibutuhkan ialah poin dari arah sebuah reaksi kimia. Misalnya, tubuh kekurangan glukosa maka akan dapat memecah gula cadangan (glikogen) serta juga sebaliknya.
Bekerja bolak balik
Enzim yang memecah senyawa A menjadi B, juga enzim yang membantu reaksi pembentukan senyawa B dari senyawa A. Hal inilah mengapa disebut kalau enzim itu bekerja dengan secara bolak balik.