Manfaat Ibadah Dalam Islam (Dunia dan Akhirat)

Semua bentuk ibadah yang disyariatkan oleh Allah swt bagi seluruh umat manusia pasti memiliki faedah atau manfaat yang sangat besar bagi manusia. Ibadah yang dilakukan dengan khusyu’, selain akan dibalas dengan pahala kebaikan di akhirat, juga akan berpengaruh positif terhadap kehidupan manusia di dunia.

Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan khusyu’ akan berdampak positif pada kesehatan jiwa dan kesucian hati. Sementara, kesucian hati merupakan faktor yang sangat penting untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat, sebagaimana terungkap dalam hadis Rasulullah saw, “Sesungguhnya dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, baik pula seluruh jasadnya dan jika ia buruk, buruk pula seluruh jasadnya. Segumpal daging itu adalah hati.”

Faktor yang paling besar mempengaruhi kerusakan hati manusia adalah lalai mengingat Allah swt, kesibukan pada dunia sehingga melupakan Allah, minum atau makan berlebihan, kecenderungan mengikuti hasrat seksual, banyak bicara, banyak tidur, benyak cakap yang tak berguna, dan berbagai perbuatan atau kebiasaan lain yang memecah ketenangan dan kekhusyukan hati sehingga kita tidak dapat memusatkan perhatian kepada Allah dan menjalankan ketaatan kepada-Nya.

Karena itulah Allah mensyariatkan berbagai bentuk ibadah dengan tujuan agar hati manusia kembali terhubung dan terkonsentrasi kepada Allah, termasuk disyariatkannya puasa, shalat, dzikir, dll.

Puasa misalnya, menahan manusia dari berbagai perbuatan yang mubah seperti makan, minum, dan berhubungan intim. Dengan demikian, hati dan jiwa manusia dilatih agar tidak mencintai kenikmatan duniawi itu dan melupakan kewajiban utamanya di dunia, yakni beribadah kepada Allah. sebab, orang yang terlalu mencintai kenikmatan dunia niscaya akan menghabiskan seluruh waktunya untuk mencari dan mendapatkan kenikmatan itu sehingga melupakan tujuan utamanya, yakni kebahagiaan hidup di akhirat.