Embrio hewan I menunjukkan dua lapisan germinal, ektoderm dan mesoderm. Hewan ini bersifat diploblastik, dapat berupa poriferan atau cnidarian. Embrio dari semua hewan lain memiliki tiga lapisan germinal, ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hewan ini merupakan hewan triploblastik. Bisa dari Filum Platyhelminthes hingga Filum Mollusa. Embrio I dan II tidak memiliki coelom, Ill memiliki pseudocoelom dan IV dan V memiliki coelom sejati. Coelom adalah rongga berisi cairan yang membentuk rongga tubuh utama hewan. Ini dibentuk oleh pemisahan mesoderm. Oleh karena itu, embrio I dan II dapat berupa porifera, cnidaria, ctenophora atau platyhelminthes; embrio III adalah nemathelminthes; sedangkan embrio IV dan V dapat berupa annelida, artropoda, atau moluska. Embrio V menunjukkan divisi internal atau segmentasi dalam tubuh. Embrio V, dengan demikian, adalah annelidan. Dan usus yang tidak lengkap atau buta ditemukan pada cnidaria dan platyhelminthes. Jadi, dapat kita simpulkan, embrio I dari cnidaria, embrio II dari platyhelminthes, embrio III dari nemathelminthes, embrio IV dari arthropoda dan embrio V dari annelida.
Soal: Perhatikan diagram embrio invertebrata berikut yang menggambarkan ciri-ciri tubuh. Pilih urutan yang benar yang sesuai dengan Filum diwakili dengan I, II, III, IV dan V.
A» (i)-Cnidaria, (ii)-Platyhelminthes, (iii)-Annelida, (iv)-Nematoda (v)-Arthropoda
B» (i)-Cnidaria, (ii)-Platyhelminthes, (iii)-Nematoda, (iv)-Arthropoda, (v)-Annelida
C» (i)-Nematoda, (ii)-Arthropoda, (iii)-Platyhelminthes, (iv)-Cnidaria (v)-Annelida
D» (i)-Annelida, (ii)-Cnidaria, (iii)-Arthropoda, (iv)-Platyhelminthes, (v)-Nematoda