Solusi terhadap Keanekaragaman dan Perubahan Budaya

Keanekaragaman merupaka salah satu kelebhan yang dimiliki Indonesia. Dengan banyaknya suku bangsa, sehingga menimbulkan banyak sekali adat yang berbeda, bahasa yang berbeda-beda, dan lain sebagainya.

Bila keanekaragaman ini tidak dibina, artinya dibiarkan begitu saja, tentu saja akan dapat menimbulkan konflik. Bahkan konflik-konflik tersebut sering sekali terjadi di Indonesia. Mulai dari konflik suku, agama, dan golongan (SARA).

Para pendiri bangsa Indonesia sudah memikirkan mengenai perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia. Sehingga muncullah Bhinneka Tunggal Ika.

Agar keanekaragaman budaya tidak menimbulkan konflik, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:

Metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya

Metode kompetisi (competition)

Metode kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan. Metode ini menyajikan suatu arena persaingan menang-kalah kepada pihak-pihak yang bertentangan.

Metode menghindari (avoidance)

Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik. Dalam metode ini biasanya pihak-pihak yang bertentangan mengambiil keputusan untuk berpisah atau menghindar secara fisik.

Metode akomodasi (accommodation)

Metode akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai untuk sementara. Metode ini diterapkan apabila salah satu pihak bersedia memenuhi tuntutan pihak lawan.

Metode kompromi (compromise)

Metode kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan perundingan damai. Metode ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang menang atau yang kalah, tetapi untuk mencari akar permasalahan, sehingga dicapai suatu kesepakatan damai.

Akibat negatif akibat keberagaman sosial budaya:

  1. Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan yangsulit diatasi menyebabkan naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok serta rendahnya daya beli masyarakat.
  2. Menimbulkan konflik antar elite dan golongan politik.
  3. Menimbulkan konflik antar suku bangsa, antar golongan, atau antar kelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, terorisme, sekularisme, primordialisme, separalisme, dan sebagainya.
  4. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan nilai dan norma sosial.

Upaya mengatasi masalah keanekaragaman budaya

Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara preventif, represif, dan kuratif.

Cara preventif

Adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadi masalah atau sebelum masalah terjadi. Seperti mengembangkan sikap toleransi, kerjasama, latihan bersama, dan sebagainya.

Cara represif

Yaitu upaya mengatasi pada saat atau setelah terjadi masalah, seperti penangkapan, pembubaran paksa, dan sebaginya.

Cara kuratif

Yaitu upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat masalah yang terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi. Misalkan pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerjasama, dan sebagainya.