Dikutip dari Wikipedia, Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel tumbuhan. Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun
Fungsi dinding sel adalah untuk memberi bentuk sel tumbuhan, melindungi bagian dalam sel dari pengaruh lingkungan dan menjaga sl tumbuhan agar tidak pecah akibat masuknya air secara berlebihan.
Fungsi dinding sel
- Dinding sel memberikan bentuk pada sel tumbuhan.
- Ini menanamkan kekakuan sel
- Fungsi dinding sel sebagai penghalang untuk masuknya patogen (virus, bakteri, jamur dan protozoa) ke dalam sel.
- Ini memberikan perlindungan kepada protoplasma terhadap kerusakan mekanikal.
- Dinding sel menjaga tidak bisa masuk atau keluar dari bahan sel.
- Dinding sel berfungsi sebagai apoplast (difusional bebas di luar membran plasma) yang permeabel terhadap air dan mineral terlarut di dalamnya.
- Plasmodesmata atau jembatan sitoplasma antara sel-sel yang berdekatan menghasilkan protoplasma kontinum disebut simplas. Simplas berguna dalam sinkronisasi mengaktivasi sel.
- Pertumbuhan dinding sel memungkinkan sel untuk memperbesar ukuran.
- Dinding sel mengembangkan dukungan mekanik untuk tumbuhan untuk menahan gaya gravitasi.
- Pertumbuhan sel dimungkinkan hanya bila dinding sel mengalami ekstensi.
- Dindin sel juga melawan tekanan osmotik.
- Dinding sel mencegah pecahnya sel pada endosmosis.
- Tekanan turgor, menyeimbangkan dengan tekanan dinding, memberikan dukungan ke organ halus seperti daun dan bunga.
- Suberin diendapkan pada dinding endodermal (strip casparian) membuat akar endodermis sebagai sebuah pos pemeriksaan biologis.
- Silika, mineral lainnya dan deposit organik yang terdapat pada dinding sel permukaan rumput dan tumbuhan lainnya melindungi mereka dari serangan jamur dan herbivora.
- Kutin, lilin dan suberin melindungi permukaan tumbuhan dari hilangnya transpirasi air yang berlebihan dalam bentuk uap.
- Pori-pori tapis (sieve pores) yang terdapat dalam dinding melintang unsur tapis (sieve elements) membantu dalam bagian jarak jauh dari bahan makanan
- Dinding trakeid dan pembuluh khusus untuk memungkinkan transportasi jarak jauh dari getah.
- Selulosa, hemiselulosa dan pektin yang terdapat pada dinding dieksploitasi secara komersial.
- Dinding sel dalam beberapa kasus memiliki peran dalam pertahanan dan senjata dengan cara membuat duri.
Struktur dinding sel
Sel tumbuhan terdiri atas protoplas yang terselubungi oleh dinding sel. Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki tiga bagian fundamental yang dapat dibedakan yaitu lamela tengah, dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Semua sel memiliki lamela tengah dan dinding sel primer, sedangkan dinding sel sekunder hanya pada sel-sel tipe tertentu.
Lamela tengah adalan suatu lapisan perekat antar sel yang menyekat dinding primer dua buah sel yang bersebelahan. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas air dan zat-zat pectin yang bersifat koloid dan bersifat plastik (dapat mudah dibentuk) sehingga memungkinkan gerakaan antar sel dan penyesuaiannya yang diperlukan sebelum sel-sel dapat mencapai ukuran dan bentuk dewasa.
Dinding sel primer adalah dinding sel sejati pertama yang dibentuk oleh sebuah sel baru. Walaupun air, zat-zat pektin dan protein banyak dijumpai di dalamnya, dinding sel primer terutama terdiri atas selulosa dan hemiselulosa. Pada kondisi tertentu dinding sel dapat menebal sehingga memenuhi ruang dalam sel. Zat-zat pembentuk dinding sel tambahan ini disebut dinding sel sekunder yang terdiri atas dua atau lebih lapisan yang terpidah-pisah. Sel yang memiliki dinding sel sekunder volumenya tidak dapat bertambah dengan pertumbuhan permukaan atau kembali ke kondisi awal/dinding sel primer. Penyusun dinding sel sekunder sebagian besar selulosa dan zat-zat lain khususnya lignin (zat kayu).
Lignifikasi tidak terlalu mengganggu permeabilitas dinding sel terhadap air dan bahan-bahan terlarut, akan tetapi mengubah sifat fisik dan kimiawi dinding sel. Dinding sel yang terlignifikasi menjadi lebih keras dan lebih tahan terhadap tekanan dari pada dinding sel yang berselulosa.