Pengertian Kemiskinan dan Kebudayaan (Kemiskinan dalam perspektif budaya)

Menurut situs Wikipedia, Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.

Pengertian kebudayaan

Sedangkan Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

Kemiskinan yang dimaksud disini adalah kemiskinan yang bisa saja disebabkan oleh faktor budaya, atau dengan kata lain adalah adat. Misalnya seseorang atau sebuah daerah mengalami kemiskinan dikarenan karena adat yang tidak menunjang (tentunya adat yang negatif), tidak mau sekolah, tidak bisa menerima teknologi atau arus globalisasi yang terus berkembang, dan lain-lain.

Apabila kebudayaan ini tidak bisa menunjang sebuah kaum untuk keluar dari kemiskinan, maka harus ada langkah-langkah strategis untuk memperbaikinya. Langkah-langkah ini selain dari keinginan sendiri dari orang-orang atau masyarakat, juga ada intervensi pemerintah melalui regulasi-regulasinya.