Menunaikan kewajiban zakat dapat melahirkan cinta dan kasih sayang di antara masyarakat. Sebab, manusia cenderung akan bersikap baik dan mencintai orang yang berbuat baik kepadanya.
Zakat juga menegaskan makna ukhuwah islamiah sebagaimana firman Allah dalam A Quran surat al tawbah ayat 11, “Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka mereka adalah saudara kalian semua dalam agama.”
Zakat akan membersihkan dosa orang yang menunaikannya, menyucikan akhlaqnya sehingga menjadi orang yang dermawan dan mulia, serta meninggalkan buruknya sift kikir dan egoisme. Bila kita merasa dikuasai hasrat duniawi, kita harus melatihnya dengan membiasakan diri memberi, menunaikan amanat, bersikap santun, mengasihi orang lain, dan menympaikan hak kepada orang yang berhak memilikinya.
Sifat kikir dapat dikikis dan dihilangkan jika kita membiasakan diri memberi kepada orang lain dan menunaikan zakat dengan penuh ketaatan seraya mengharap ridha Allah swt. Nantinya sedikit demi sedikit jiwa kita akan diliputi kemuliaan dan kedermawanan. Kita harus berjuang agar kita tak lagi mencintai dan mementingkan kehidupan duniawi.
Islam memiliki konsep yang bagus untuk mewujudkan kesetaraan sosial, yaitu kewajiban membayar zakat. Setiap muslim membayarkan zakat ke baitul mal atau rumah zakat. Dengan begitu, ia telah membangun interaksi sosial yang saling menguntungkan. Semua itu menjadi modal penting bagi terciptanya kehidupan ekonomi yang baik dan etis. Ajaran tentang zakat akan menghilangkan kesenjangan ekonomi yang ada di tengah komunitas.