Pengertian Alga
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.
Karakteristik Alga
• Autotrof
• Aquatic
• Tubuh bertalus, tidak memiliki berkas pengangkut
• Organ reproduksi tidak dilindungi lapisan sel steril
Ciri-ciri Alga
- merupakan organisme Eukariotik
- ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk lembaran).
- Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
- Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
- Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru
- Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
Peranan Alga laut Sebagai Pupuk Organik
Dikarenakan kandungan kimiawi yang terdapat dalam alga laut merupakan nutrien yang sangat penting bagi semua mahluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan, maka alga laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif penganti pupuk-pupuk pertanian yang mengandung bahan kimia sintesis.
Alga dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seperti potasium dan hormon seperti auxin dan sytokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah. Pemanfaatan alga sebagai pupuk organik ditunjang pula oleh adanya sifat hydrocolloids pada alga laut yang dapat dimanfaatkan untuk penyerapan air (daya serap tinggi) dan menjadi substrat yang baik untuk mikroorganisme tanah.
Peranan Alga laut Sebagai Penghasil Bioetanol Dan Biodiesel
Meskipun masih dalam tahap riset yang mendalam, potensi alga laut sebagai penghasil bioetanol dan biodiesel sangat menjanjikan dimasa mendatang. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Kanada mentargetkan mulai tahun 2025 bahan bakar hayati (biofuel) bisa diproduksi dari budidaya cepat alga mikro yang tumbuh diperairan tawar/asin.
Keuntungan lebih yang dapat diperoleh adalah tak butuh traktor seperti didarat, tanpa penyemaian benih, gas CO2 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan panen yang terus-terusan (continuous) yang dikarenakan waktu tanam alga hanya 1 minggu.
Selain itu, di bawah ini adalah beberapa manfaat lainnya alga untuk kehidupan manusia:
- Alga hijau merupakan fitoplankton (plankton yang bersifat autotrof) yang berfungsi sebagai makanan ikan. Daerah yang kaya plankton merupakan daerah perairan yang kaya ikan. Alga hijau merupakan produser primer, yaitu sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan air seperti ikan, udang, dan serangga air. Keberadaan produser mengundang kehadiran konsumer, predator, dan organisme lain yang membentuk ekosistem perairan;
- Porphyra (alga merah) dapat digunakan sebagai makanan suplemen kesehatan;
- Rhodymenia palmate (alga merah) dapat digunakan sebagai sumber makanan;
- Macrocystis pyrifera menghasilkan iodium, yaitu unsur yang digunakan untuk mencegah penyakit gondok;
- Macrocystis (alga cokelat) juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya kandungan Na, P, N, dan Ca;
- Gellidium dan Gracilaria menghasilkan agar-agar;
- Alga merah juga menghasilkan karagenan, yaitu senyawa yang berperan untuk membuat es krim;
- Alga cokelat terutama Macrocystis, Laminaria, Fucus, dan Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat banyak digunakan sebagai bahan pengental pada makanan (sirup, cokelat, permen, salad, keju, es krim) serta pengental dalam industri (lem, tekstil, pelapis kertas, tablet antibiotik, pasta gigi), serta pengental alat-alat kecantikan (hand lotion, krim wajah);
- Dinding sel diatom banyak mengandung silikat. Sisa-sisa dinding sel diatom yang hidup jutaan tahun yang lalu membentuk lapisan tanah yang dikenal sebagai tanah diatom. Tanah diatom dapat digunakan sebagai bahan penggosok, isolasi, bahan dasar industri kaca, dan penyaring (karena berpori).
- Alga hijau Chlorella dapat digunakan sebagai makanan suplemen, obat-obatan, dan kosmetik.