Ahli penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas al Manshurah Mesir yaitu Prof. Dr. Mujahid al-Mujidd mengadakan penelitian mengenai pencegahan terjadinya luka pada lima ribu orang penderita diabetes. Hasil penelitiannya dibandingkan dengan standar kasuistik yang terjadi secara umum di dunia.
Dari hasil penelitiannya, ia menemukan bahwa luka di kaki penderita diabetes yang secara rutin mendirikan shalat tidak mencapai angka 6%, sedangkan menurut catatan statistik secara global, luka di kaki penderita diabetes bisa mencapai angka 25%.
Ini menggambarkan bahwa membasuh kaki dalam wudhu lima kali sehari secara sempurna diserta pembersihan sela jari kaki akan mengurangi risiko luka pada kaki yang disebabkan kuman dan bakteri.
Sistem peredaran darah juga akan bekerja lebih baik jika kita menanggalkan sepatu, kemudian berwudhu, dan menggosok bagian-bagian kaki. Cara ini akan menjaga dan melindungi kaki dari serangan kuman dan bakteri yang sering bersarang di sana.
Membasuh kaki disertai gosokan lembut termasuk pada jari-jarinya akan menimbulkan rasa tenang dan nyaman karena pada kaki terdapat jaringan saraf yang tersambung dengan seluruh tubuh. Jadi orang yang berwudhu dan membasuh kaki sambil menggosoknya dengan lembut seakan-akan tengah membersihkan dan menggosok bagian tubuhnya yang lain. Mungkin karena itulah kaum muslim akan merasa ketenangan dan kesegaran setelah berwudhu.
Peredaran darah pada bagian atas tubuh termasuk telapak tangan dan pergelangan, juga bagian bawah tubuh termasuk kaki dan mata kaki, terbilang lebih lemah dibandingkan dengan bagian-bagian tubuh lain, karena letaknya jauh dari pusat metabolisme dan peredaran darah, yaitu jantung. Oleh karena itu, membasuh bagian tersebut seraya menggosoknya dengan lembut akan meningkatkan aliran darah kesana, yang pada gilirannya melahirkan kekuatan dan kesegaran.