Salat tahajud adalah salat sunnat yang dikerjakan di malam hari atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur. Salat tahajjud termasuk salat sunnat mu’akad (salat yang dikuatkan oleh syara’). Salat tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.
Salat tahajjud merupakan kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga.
Selain itu, salat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, di mana bagi orang yang mendirikan salat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan di atas shirat bagaikan kilat.
Ketika menerangkan salat tahajjud, Nabi Muhammad SAW bersabda, Salat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan Tuhan, kecintaan para malaikat, sunah para nabi, cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para setan, senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi Munkar dan Nakir, teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari kiamat, ketika di hari kiamat salat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surga…
Allah swt berfirman dalam surat al Sajdah ayat 15-17:
- Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.
- lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.
- tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai Balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.
Shalat malam atau yang lebih dikenal dengan shalat tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada tengah malam hingga menjelang subuh, setelah sebelumnya terlebih dalulu tidur dulu.
Allah memberikan balasan kepada orang yang mendirikan shalat malam ketika orang lain sedang tertidur lelap. Allah memberikan balasan yang Dia sembunyikan sehingga tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Allah juga memberi mereka balasan atas rasa takut dan harap mereka kepada-Nya serta kegelisahan mereka di tempat tidur untuk kemudian bangkit mendirikan shalat dengan balasan berupa bidadari yang menyejukkan mata di surga.
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw bersabda: “Dirikanlah shalat malam karena shalat malam adalah kebiasaan orang shalih sebelum kalian, mendekatkan kepada Allah, menghapus dosa, kifarat atas keburukan, dan akan mengusir penyakit dari tubuh.”
Rasulullah saw juga bersabda, “Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Dawud. Ia berpuasa sehari dan berbuka sehari. Shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Dawud. Ia tidur pada separuh malam, shalat pada sepertiganya, dan tidur pada seperenam malam berikutnya.
Nabi saw juga bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah benteng, sedekah akan memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api, dan shalat seorang lai-laki di ujung malam.” Kemudian Nabi membaca surat as Sajdah ayat 16 di atas.
Shalat malam dapat membentengi diri dan menjauhkan seseorang dari perbuatan buruk. Tetapi manfaat in dapat dirasakan seseorang bila dilaksanakan secara rutin. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa seorang laki-laki menemui Rasulullah saw, dan berkata, “Sesungguhnya si fulan mendirikan shalat malam. Tapi pada siang harinya ia mencuri.”
Nabi berkata: “Sesungguhnya shalat malam dapat mencegahnya (melakukan keburukan) yang kau katakan.”