Shalat malam (tahajud) dapat mengurangi risiko terkena penyakit pembekuan darah, atau penyakit penyumbatan pembuluh darah, karena lambatnya proses peredaran darah selama tidur, pertambahan tingkat kekentalan darah, dan kurangnya aliran darah, atau disebabkan oleh persoalan pernapasan yang menyebabkan sedikitnya darah yang kembali dari kepala untuk diedarkan oleh jantung.
Shalat malam juga memiliki faidah untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, karena shalat malam dapat menurunkan produksi hormon kortisol yang bertambah selama beberapa jam periode tidur.
Kebiasaan bangun malam untuk mendirikan shalat tahajud dapat mengurangi bertambahnya kadar gula secara tiba-tiba yang sangat membahayakan penderita diabetes. Shalat malam juga dapat menurunkan tekanan darah serta menjaga fungsi jantung.
Bangun di malam hari kemudian melakukan shalat tahajud akan meningkatkan kekuatan berfikir dan kekuatan memori. Shalat malam dapat meningkatkan fungsi otak yang sangat beragam karena dalam shalat malam dan zikir kita membaca dan berupaya memahami makna AL Qur’an, melafalkan doa-doa, seraya mengulang-ulang zikir pagi hari. Dengan demikian, kebiasaan shalat malam dapat mencegah kita dari serangan penyakit stroke, alzheimer, kepikunan, depresi, dan lain-lain.
Shalat malam juga dapat mengurangi kadar lemak dalam tubuh yang menyerang darah, terutama pada saat-saat setelah makan malam yang kadarnya meningkat cukup pesat. Keadaan ini sangat berbahaya bagi penderita jantung koroner. Bangun malam dapat melancarkan peredaran darah dan menurunkan detak jantung hingga kadar yang normal karena kondisi jiwa yang terjaga tetap tenang. Ketenangan jiwa berdampak besar pada kelancaran kinerja jantung dan peredaran darah.