Di dalam tubuh manusia terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan enzim, hormon, dan zat lain yang dibutuhkan tubuh. Tiap-tiap kelenjar menghasilkan enzim atau hormon tertentu sesuai dengan kadar yang dibutuhkan.
Kelenjar pertama terletak pada tulang ekor. Kelenjar ini berperan penting pada pengendalian tubuh manusia dari sisi fisik. Tulang inilah yang mengandung rashasia kebangkitan manusia di hari kiamat, sesuai hadist Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Abu Hurairah:
“Antara dua tiupan (sangkakala pertama dan kedua) terdapat jeda selama empat puluh, entah 40 hari, bulan, atau tahun, lalu Allah swt menurunkan air sehingga mereka tumbuh seperti tumbuhnya tanaman. Seluruh bagian tubuh manusia akan musnah kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, dan darinyalah manusia akan dibangkitkan kembali pada hari kiamat.”
Kelenjar kedua terletak pada limpa yang menentukan kecenderungan seksual. Kelenjar ketiga terdapat pada pusar yang berperan penting pada sistem pencernaan.
Kelenjar keempat terdapat pada jantung yang berperan pada fungsi pernafasan. Di dalamnya terdapat intisari atau akal yang menjadi gambaran tentang isi pemilik kelenjar itu. Mengenai kelenjar inilah beberapa ayat Al Quran berbicara dalam pengertian hati (qalb) dalam maknanya yang hakiki. Kelenjar inilah yang memimpin dan memandu semua urusan manusia. Kelenjar inilah yang menjadi penghubung antara dimensi ruhani dan jasmani manusia. Oleh karena itu, kelenjar ini bisa disebut sebagai pemimpin semua kelenjar.
Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram jelas pula. Diantara keduanya ada hal syubhat yang tidak diketahui banyak orang. Barangsiapa mampu menjaga dirinya dari yang syubhat, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa terjerumus ke dalam wilayah yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang, nyaris saja ia terjerumus ke dalamnya. Ingatlah, setiap raja memiliki larangan dan ingatlah bahwa larangan Allah adalah semua yang diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa dalam segumpal jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka baik pulalah seluruh jasadnya. Jika ia rusak maka rusak pulalah seluruh jasadnya, segumpal daging itu adalah hati.”
Kelenjar kelima terdapat di leher (tiroid), dan berfungsi untuk kelancaran bicara. Kelenjar keenam terdapat di dahi (korteks serebral atau lobus frontalis). Kelenjar ini disebut mata ketiga, yang mengendalikan sistem saraf parasimpatetik. Dalam surat al Alaq ayat 15-16 Allah swt berfirman,”Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” Ayat ini menjelaskan bahwa tempat keputusan diambil terdapat pada otak depan (lobus frontalis).
Kelenjar ketujuh terdapat di tengah-tengah kepala di dalam otak (kelenjar hipofisis). Kelenjar ini terdapat di bagian otak paling dasar. Kelenjar ini penting karena memiliki tugas mengatur kerja seluruh kelenjar di tubuh. Kelenjar ini sering disebut maestro grand (kelenjar induk), karena kelenjar inilah yang mengatur kinerja kelenjar-kelenjar lain dalam tubuh. Kelenjar inilah yang menjadi target serangan jin dan setan ketika mereka ingin menggoda dan menguasai manusia karena dari kelenjar inilah bersumber semua sinyal dan perintah kepada kelenjar atau organ tubuh untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Kelenjar ini dianggap sebagai pusat eksekusi yang menentukan suatu pekerjaan yang mesti dilakukan semua organ dan anggota tubuh.
Faidah shalat menjaga dan meningkatkan fungsi kelenjar-kelenjar yang menjadi sumber kehidupan adalah sebagai berikut:
- Gerakan rukuk berfungsi untuk meningkatkan fungsi tiga kelenjar yang berdekatan, yaitu kelenjar tulang ekor, kelenjar seksual, dan kelenjar pencernaan. Ketiga kelenjar inilah yang bertanggung jawab atas fungsi tubuh dari bagian atas ke bagian bawah.
- Gerakan sujud berfungsi meningkatkan fungsi kelenjar lain yaitu kelenjar tiroid di leher, kelenjar hipofesis, dan kelenjar pituatri atau kelenjar induk. Ketiga kelenjar ini mendapat asupan darah yang cukup berlimpah ketika sujud. Karena letaknya yang lebih tinggi daripada jantung, aliran darah sulit untuk mencapainya. Karena itu, posisi sujud dangat bermanfaat untuk mengalairkan berbagai zat kimia dan protein yang dibutuhkan oleh ketiga kelenjar itu untuk menjalankan fungsinya. Dengan begitu, ketiganya bisa bekerja menghasilkan berbagai energi yang dibutuhkan tubuh.