Seringkali kita mendengar kata protein dalam kehidupa sehari-hari. Mungkin ada orang yang sudah memahami apa itu protein, tetapi mungkin juga ada yang tidak mengetahuinya. Di bawah ini adalah penjelasan singkat mengenai pengertian protein serta fungsinya bagi tubuh. Untuk mempersingkat waktu, kita simak saja. Semoga bermanfaat.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
Fungsi protein
Protein Sebagai Proteksi Imun
Anti bodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel yang berasal dari organisme lain. protein berperan penting untuk membedakan “aku” dan “bukan aku”.
Protein sebagai Zat Pembangun
Maksud zat pembangun di sini adalah bahwa protein itu merupakan bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh baru, di mana proses pembentukan jaringan baru selalu terjadi di dalam tubuh, antara lain:
- Pada masa pertumbuhan. Proses ini terjadi mulai lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam masa ini proses pembentukan jaringan terjadi secara besar- besaran.
- Dalam masa hamil. Di dalam tubuh wanita yang sedang hamil terjadi pembentukan jaringan–jaringan baru janin yang sedang dikandungnya dan jaringan uri. Pembentukan jaringan baru pada waktu hamil terjadi lebih cepat mulai pertengahan kehamilan.
- Penggantian jaringan–jaringan tubuh yang rusak dan dirombak. Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun terlihat orang menjadi kurus disebabkan banyak jaringannya yang rusak.
- Waktu latihan–latihan dan olahraga terjadi pula pembentukan jaringan baru, terutama jaringan otot.
Protein sebagai Zat Pengatur
Selain protein amat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, protein juga turut memelihara serta mengatur proses-proses yang berlangsung dalam tubuh. Hormon yang mengatur proses pencernaan dalam tubuh adalah terdiri dari protein.
Mineral dan vitamin yang bergabung dengan protein membentuk enzim yang berperanan besar untuk kelangsungan proses pencernaan dalam tubuh. Demikian juga zat kekebalan tubuh (antibody) mengandung protein.Protein juga mengatur tekanan osmosa, pada keseimbangan cairan dan PH (asam – basa darah). Protein membantu mengatur keluar masuknya cairan, nutrient (zat gizi) dan metabolit dari jaringan masuk ke saluran darah.
Protein Sebagai organisator keseimbangan air
Cairan di dalam tubuh kita dipisahkan dan diatur oleh membran-membran sel. Nah, protein ini sendiri memiliki fungsi menjaga homosinteis cairan dan hasil akhirnya ia akan membantu fungsi dari membran sel tadi.
Protein sebagai pembentuk ikatan-ikatan esensial di dalam tubuh
Protein memiliki peranan sebagai katalisator. Dengan demikian ia sangat membantu perubahan-perubahan yang bersifat biokimia di dalam tubuh manusia. Konsumsi protein yang cukup akan membantu kinerja ikatan tersebut agar berfungsi dengan baik.
Protein sebagai Transport dan Penyimpanan
Berbagai molekul kecil dan ion di transport oleh protein spesifik. Misalnya transport oksigen dalam eritrosit oleh hemoglobin; dan mioglobin suatu protein sejenis mentransport oksigen dalam otot.