Menurut Ibn al Qayyim bahwa penyakit itu terdiri dari dua macam. Yang pertama dalah penyakit fisikal yang disebabkan oleh kelebihan materi dalam tubuh. Saat kita makan berlebihan maka kelebihan makanan akan menumpuk di badan dan menggangu fungsi alaminya. sebagian besar penyakit termasuk ke dalam kategori ini. penyebabnya adalah masuknya makanan sebelum makanan yang lebih awal dicerna oleh tubuh. Kadar makanan yang memasuki tubuh akhirnya melebihi makanan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, makan yang sedikit dan tidak berlebihan lebih baik daripada makan yang banyak dan berlebih.
Penyeban lainnya adalah lambatnya proses pencernaan dan terlalu beragamnya makanan yang memasuki tubuh. Jika seseorang mengisi perutnya dengan kebiasaan seperti itu, dia akan ditimpa berbagai penyakit, misalnya kesulitan sekresi atau terlalu mudah diare. Pola makan yang sederhana dan berimbang, makan sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta berimbang dari sisi kuantitas maupun caranya, merupakan cara konsumsi yang jauh lebih baik dibanding makan banyak dan berlebih.
Kondisi perut yang penuh oleh makanan akan membahayakan tubuh dan jantung. Keadaan itu benar-benar berbahaya jika seseorang membiasakan diri memenuhi perutnya dengan makanan. Jika hanya sesekali perut dipenuhi makanan, kondisinya tidak akan begitu berbahaya. Yang membahayakan adalah jika memenuhi perut telah menjadi kebiasaan.
Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah pernah minum susu hingga kenyang dan Nabi saw hadir disana. Karena terlalu kenyang, Abu Hurairah berkata, “Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, sepertinya perutku sudah tidak muat lagi.” Para sahabat juga pernah makan hingga kenyang dan Nabi saw hadir diantara mereka. Jadi, rasa kenyang tidak membahayakan kesehatan jika tidak menjadi kebiasaan, atau hanya sesekali. Rasa kenyang yang berlebihan akan melemahkan badan. Badan menjadi kuat hanya jika makanan yang masuk sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh, bukan karena banyaknya.