Sebutkan Sifat dan kegunaan unsur golongan halogen

Halogen sering kita menggunkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi halogen yang kita kenal mungkin baru sepintas saja, bahkan mungkin ada juga yang belum mengetahui apa yang dimaksud dengan halogen. Oleh karena itu, di bawah ini akan kami sampaikan mengenai halogen , sifat-sifat yang dimilikinya serta penggunaan atau manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 7 (VII atau VIIA pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling non-logam.

Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Sifat Halogen

  1. Semua unsur halogen dapat membentuk senyawa dengan  penarikan satu elektron dari luar, maupun secara kovalen.
  2. Umumnya unsur-unsur halogen memiliki tingkat oksidasi -1, namun demikian halogen dapat pula memiliki tingkat oksidasi +1, +3, +5 dan +7, kecuali flourin.
  3. Semua unsur halogen merupakan oksidator yang sangat kuat. Kekuatan oksidator ini berkurang dari fluorin ke iodin.
  4. Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur logam dan beberapa unsur non logam. Fluorin  merupakan unsur yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk unsur-unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan  nomor atom.
  5. Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen  membentuk asam halida (HX).
  6. Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam oksi dengan rumus HXO, HXO₂, HXO₃ dan HXO4 yang disebut sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam perhalat.

Kegunaan Halogen

Penggunaan fluor

  1. CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
  2. Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi.
  3. NaF, dapat digunakan dalam proses pengolahan isotop uranium, yaitu bahan bakar reaksi nuklir dan digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga
  4. Teflon, bahan plastik tahan panas.
  5. Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapat bereaksi dengan kaca.
  6. SF6, sutau gas yang digunakan sebagai insulator
  7. Kriolit (Na3AlF6¬), bahan yang digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al secara elektrolisis.

Penggunaan klorin

  1. Cl2, digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit dan dapat menarik timah dari kaleng bekas, membentuk SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah murni
  2. NaCl, digunakan sebagai garam dapur.
  3. KCl, digunakan untuk pupuk.
  4. NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
  5. NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
  6. Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
  7. ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
  8. PVC, digunakan pada industri plastik untuk pipa pralon.
  9. Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan.
  10. HCl, digunakan untuk membersihkan permukaan logam serta untuk mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya
  11. Kalium kloart, bahan pembuat mercon dan korek api

Penggunaan bromin

  1. NaBr, sebagai obat penenang saraf.
  2. AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian film dicuci dengan larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr, sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.
  3. CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.
  4. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap karena diubah menjadi PbBr2.

Penggunaan iodium

  1. I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi.
  2. KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.
  3. I2, digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung.
  4. NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok.
  5. Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati borok.
  6. Perak iodida (AgI), digunakan dalam film fotografi