Allah swt telah mensyariatkan iktikaf, kemudian Rasulullah saw mencontohkannya. Ketika seorang mukmin beriktikaf, ia akan meninggalkan seluruh aktivitas duniawinya untuk menyendiri di mesjid dan menghubungkan dirinya kepada Allah Yang Maha Kuasa dengan tujuan untuk memperbarui kekuatan jiwa, keyakinan, dan keimanan kepada Allah. Dan tentu saja amal yang sangat baik itu menjadi lebih utama dan lebih baik lagi jika dilakukan pada bulan yang penuh berkah yaitu bulan ramadhan.
Iktikaf yang secara khusus dimaksudkan untuk menyambungkan diri kita kepada Allah akan menjadi lebih bermakna dan lebih besar pengaruhnya terhadap jiwa karena berada dalam horison atau suasana yang penuh keimanan. Dalam liputan kesucian dan kemuliaan ramadhan, alangkah lebih baik jika seorang muslim menyendiri bersama Allah, berdzikir mengingat-Nya, menyebut nama-Nya, bersyukur atas segala nikmat-Nya, dan memikirkan keagungan ciptaan-Nya.
Cara itu akan mewujudkan kebahagiaan dan ketenangan dalam jiwanya, mengisi relung-relung hatinya dengan cahaya iman sehingga ia tak lagi terperangkap dalam cinta kepada dunia dan segala kenikmatannya.
Salah satu faedah penting iktikaf adalah meneguhkan hubungan keimanan antara hamba dan Allah, memurnikan ibadah dan pengabdian hanya kepada Allah, mengosongkan jiwa hanya untuk beribadah dan menaati Allah, serta melatih jiwa untuk memerangi hawa nafsu, menjauhkannya dari kecintaan kepada dunia dan segala kenikmatannya, serta memperbanyak ibadah yang akan menyucikan jiwanya, yang pada gilirannya akan memberi kekuatan besar kepada hamba untuk menghadapi kehidupan dengan segala permasalahan dan kesulitannya.