Berbagai jenis mimpi serta mimpi yang dialami oleh Nabi Ibrahim

Diriwayatkan bahwa Urwah ibn Zubair r.a berkata ketika menafsirkan firman Allah swt, “Bagi mereka kabar gembira (al-Busyra) di kehidupan dunia.” Surat Yunus ayat 64. Bahwa yang dimaksud al-Busyra adalah mimpi baik yang dialami oleh seorang muslim.

Syeikh Muhammad Ali al Shabuni menyebutkan beberapa macam mimpi, yaitu mimpi baik yang berasal dari Allah dan kadang-kadang menjadi kenyataan dan mimpi biasa atau permainan setan, yang meliputi 3 jenis mimpi:

  • Mimpi yang menggambarkan diri sendiri. Para psikolog menyebut mimpi seperti ini dengan istilah mimpi bawah sadar, seperti seorang yang sedang dimabuk cinta memimpikan kekasihnya.
  • Mimpi tanpa makna, yang tidak mengandung apa-apa, yang disebabkan oleh kegelisahan jiwa atau permainan setan.
  • Mimpi yang benar (al ru’ya al shadiqah) yang merupakan kabar gembira dari Allah kepada manusia. Ini merupakan jenis mimpi yang dialami seorang mukmin dalam tidurnya.

Salah satu kisah mimpi yang terkenal adalah yang dialami oleh Nabi Ibrahim a.s, “Hai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka bagaimanakah pendapatmu?” (Ismail a.s menjawab), “Hai bapakku, lakukanlah apa yang diperintahkan, niscaya engkau akan mendapatiku termasuk dari golongan orang yang sabar.”

Mimpi Nabi Ibrahim a.s merupakan perintah dari Allah yang diterima oleh sistem resepsinya ketika ia tidur sehingga ia mengingat perintah itu sampai ia bangun dari tidurnya. Kemudian  ia menyadari dan sepenuhnya meyakini bahwa mimpinya itu merupakan perintah dari Allah swt sehingga ia harus segera melaksanakannya.