Ciri-ciri Bioma terestrial (darat)

Ada delapan bioma darat utama: hutan hujan tropis, savana, gurun subtropis, chaparral, padang rumput beriklim sedang, hutan beriklim sedang, hutan boreal, dan tundra Arktik. Bioma adalah lingkungan berskala besar yang dibedakan oleh kisaran suhu karakteristik dan jumlah pengendapan. Kedua variabel mempengaruhi jenis vegetasi dan kehidupan hewan yang dapat ada di daerah tersebut. Karena setiap bioma didefinisikan oleh iklim, bioma yang sama dapat terjadi di wilayah geografis yang berbeda dengan iklim yang sama.

Bioma gurun

Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.

Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas panas matahari sangat tinggi.
  2. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
  3. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase
  4. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang.

Bioma padang rumput

Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana.

Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah, pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.

Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :

  1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
  2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
  3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
  4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
  5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.

Bioma savanna

Bioma savanna merupakan padang rumput yang diselingi dengan sebatang pohon yang tumbuh jarang. Bioma savanna terdapat di wilayah beriklim sedang sampai tropis. Bioma savanna di Indonesia dapat ditemukan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Bioma hutan hujan tropis

Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis bisa juga diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi.Maka dari itu, disebut Hutan Hujan Tropis.Hutan-hutan ini didapati di Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan ini dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.

Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai “farmasi terbesar dunia” karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini

Bioma tundra

Tundra adalah suatu bioma tempat terhambatnya pertumbuhan pohon dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar. Oleh karena itu, daerah ini disebut daerah tanpa pohon. Tundra terdapat di wilayah bumi sebelah utara dan terdapat di puncak gunung yang tinggi. Iklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang terus-menerus serta memiliki curah hujan yang rendah menjadi corak khas bioma ini.

Pada daerah ini, kebanyakan tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut atau tanaman perintis, rerumputan, tumbuhan biji semusim, dan tumbuhan kayu yang pendek. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya sekitar 4 bulan.

Bioma taiga

Taiga’ adalah hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain rusa besar, beruang hitam, beruang, rubah, serigala, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-bioma lain yang ada di bumi. Ciri-ciri taiga yaitu mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat yaitu berlangsung selama 1-3 bulan. Kemudian selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.

Pohon-pohon di daerah taiga mempunyai daun yang terbentuk seperti jarum dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, betula, juniper, dan spruce. Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah taiga.

Bioma Hutan Gugur

Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest) adalah bioma yang banyak terdapat di bagian belahan bumi utara dan sebagian belahan bumi selatan. Penaman bioma ini berdasarkan atas ciri – ciri umum dari ditemukannya tumbuhan di sekitarnya yang menggugurkan daunnya pada musim gugur. Seperti yang sudah disebutkan bahwa terdapat berbagai jenis hutan yang ada. Hutan gugur sendiri terletak di daerah yang mengalami empat musim yakni panas, dingin, semi dan gugur.

Bioma Hutan Gugur pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang mengalami pergantian musim panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat di berbagai pegunungan di daerah tropis. Hutan gugur adalah hutan dengan tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim dingin. Pada musim panas, energi radiasi yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembapan. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik. Namun demikian, cahaya matahari masih dapat menembus hingga ke permukaan tanah, karena dedaunan tidak begitu lebat. Menjelang musim dingin, radiasi matahari mulai berkurang dan temperatur udara turun. Tumbuhan mulai sulit mendaptkan air sehingga daun berubah warna menjadi merah, coklat, dan akhirnya gugur.