Pengertian sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya adalah dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Contoh Penyakit pada Sistem rangka adalah:
- Leukimia
- kanker tulang
- spina bifida
- clubfoot
- tendinitis
- osteoporosis
1. Leukimia
Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, “putih”; aima αίμα, “darah”), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih).
Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
2. Kanker tulang
Kanker tulang adalah jenis kanker yang menyerang tulang. Penyakit ini dapat diidap oleh anak-anak hingga orang dewasa. Kanker tulang terbagi menjadi dua, yaitu kanker tulang primer dan sekunder. Dinamakan kanker tulang primer bilamana kanker tersebut muncul dan berkembang langsung di dalam tulang. Sedangkan kanker tulang sekunder adalah kanker yang berasal dari bagian tubuh lain yang menyebar ke tulang-tulang.
3. Spina bifida
Spina bifida (dari bahasa Latin berarti tulang belakang terbuka, dikenal pula sebagai meningocele) adalah jenis perkembangan kelainan bawaan yang serius, penyakit ini merupakan penyakit cacat berat, akan tetapi penyakit ini biasanya bisa dicegah.
Dalam kamus kesehatan Spina bifida adalah kondisi yang terjadi ketika janin masih berada dalam kandungan dan sedang mengalami perkembangan di dalam rahim, akan tetapi tulang belakangnya tidak membentuk dengan benar (cacat tabung saraf).
Dalam kasus ini Beberapa bayi dengan spina bifida hampir normal atau sembuh setelah lahir. Spina bifida lebih sering terjadi pada beberapa keluarga dibandingkan yang lain. Sebabnya tidak jelas, tetapi segera sesusah bayi pengidap dilahirkan, orang tua, kakak-kakak, bahkan sepupu lebih cendendurng mempunyai bayi dengan kondisi yang seperti ini, dibandingkan orang-orang dari keluarga yang tidak mempunyai riwayat spina bifida, sehingga penyakit ini adalah penyakit keturunan.
Pada spina bifida, dua potongan proses spinosis (yang normalnya adalah membentuk lekungan vertebral) gagal menyambung, bayi kemudian akan lahir dengan meningokel, kista di atas daerah yang renggang dalam tulang belakang yang berisi cairan spinal.
Hal ini dapat diobati dengan pembedahan pada bayi yang baru lahir, bentuk yang lebih serius adalah mielomeningkokel, beberapa saraf dan ujung saraf tulang belakang terpapar dan tulang-tulang tidak lengkap. Hal ini akan selalu menyebabkan kelumpuhan dalam derajat tertentu.
Proses kelainan ini biasanya terjadi selama empat minggu pertama kehamilan dan terdiri dari abnormal atau tidak lengkap penutupan tabung saraf (masa depan sistem saraf pusat).
4. Clubfoot
Clubfoot adalah cacat lahir di mana satu atau kedua kaki diputar ke dalam dan ke bawah. Kaki, betis dan kaki yang terkena mungkin lebih kecil dari yang lain. Di sekitar setengah dari mereka yang terkena dampak, kedua kaki terlibat. Sebagian besar kasus tidak terkait dengan masalah lain. Tanpa perawatan, orang berjalan di sisi kaki mereka, yang menyebabkan masalah dengan berjalan.
Penyebab pastinya biasanya tidak jelas. Beberapa kasus dikaitkan dengan artrogryposis distal atau myelomeningocele. Jika satu kembar identik terpengaruh, ada kemungkinan 33% yang lainnya juga akan terjadi. Diagnosis dapat terjadi saat lahir atau sebelum lahir selama ujian USG.
Perawatan awal paling sering dengan metode Ponseti. Ini melibatkan memindahkan kaki ke posisi yang ditingkatkan diikuti dengan pengecoran, yang diulang pada interval mingguan. Setelah membungkuk ke dalam ditingkatkan, tendon Achilles sering dipotong, dan kawat gigi dipakai sampai usia empat tahun. Awalnya, brace dipakai hampir terus menerus dan kemudian hanya di malam hari. Sekitar 20% dari kasus, operasi lebih lanjut diperlukan.
Kaki pengkor terjadi pada sekitar 1 dari 1.000 bayi baru lahir. Kondisi ini kurang umum di kalangan orang Cina dan lebih umum di antara suku Maori. Laki-laki dipengaruhi sekitar dua kali lebih sering daripada perempuan. Perawatan dapat dilakukan oleh berbagai penyedia layanan kesehatan dan umumnya dapat dicapai di negara berkembang dengan sedikit sumber daya
5. Tendinitis
Tendinitis (juga tendonitis), yang berarti radang tendon, adalah jenis tendinopati sering bingung dengan tendinosis yang lebih umum, yang memiliki gejala serupa tetapi memerlukan perawatan yang berbeda. (Akhiran -itis menunjukkan penyakit yang ditandai dengan peradangan.) Istilah tendinitis umumnya dicadangkan untuk cedera tendon yang melibatkan cedera akut berskala besar disertai dengan peradangan.
Tendinitis biasanya disebut dalam kombinasi dengan bagian tubuh yang terlibat, seperti tendinitis Achilles (mempengaruhi tendon Achilles), atau tendinitis patella (lutut jumper, mempengaruhi tendon patella).
6. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.