Faktor Apa yang Mempengaruhi Ketimpangan Ekonomi?

Makroekonomi mewakili kebijakan yang lebih besar dan konstruksi yang diterapkan suatu negara untuk membantu menumbuhkan ekonominya.

Ketimpangan ekonomi biasanya menggambarkan kondisi yang memisahkan individu dalam hal kekayaan atau pendapatan.Semua negara dan sistem ekonomi memiliki beberapa jenis ketidaksetaraan.Beberapa faktor terbesar yang mempengaruhi situasi ini termasuk faktor demografi, politik, dan makroekonomi.Tidak selalu merupakan hal yang buruk, ketidaksetaraan ekonomi membantu menciptakan lingkungan di mana individu ingin mencapai anak tangga teratas dari tangga ekonomi.Kehadiran faktor ketidaksetaraan dan seberapa besar faktor tersebut menekan ekonomi dapat menentukan lingkungan di mana individu berhasil atau gagal.

Faktor demografi adalah salah satu yang paling umum dalam hal ketimpangan.Faktor-faktor tersebut dapat berupa jenis kelamin, usia, pendidikan, ras, atau jenis demografi lainnya di suatu wilayah.Ketimpangan dapat terjadi ketika salah satu atau lebih dari faktor-faktor ini hadir.Pada dasarnya, faktor demografi berperan dalam hal tenaga kerja dalamlingkungan ekonomisecara keseluruhan.Misalnya, ketikakelas pekerjaterdiri dari sebagian besar kelompok tertentu, mungkin ada kemungkinan lebih rendah untuk sukses dalam halpertumbuhan ekonomi.

Faktor politik juga memainkan peran besar dalam ketimpangan ekonomi.Komando atau ekonomi terencana dapat membatasi pertumbuhan individu, menciptakan ketidaksetaraan.Hal ini terjadi ketika satu kelompok lebih disukai daripada yang lain, memungkinkan kelompok ini untuk berhasil lebih baik secara ekonomi.Ekonomi pasar juga dapat mengalami masalah ini, meskipun pasar yang lebih bebas dapat membantu membatasi intervensi pemerintah dan kemungkinan terjadinya ketimpangan ekonomi.Masalah lain di sini adalah bahwa suatu kelompok politik tertentu dapat lebih memanjakan individu dalam kategori ekonomi tertentu, yang memungkinkan ketidaksetaraan berkembang.

Makroekonomimewakili kebijakan yang lebih besar dan konstruksi yang diterapkan suatu negara untuk membantu menumbuhkan ekonominya.Kebijakanfiskal ataumoneter yang buruk, bagaimanapun, dapat menciptakan ketimpangan ekonomi karena niat yang salah arah.Misalnya, membiarkan peningkatan jumlah uang beredar melalui bank sentral yang longgar dapat menciptakan inflasi yang merajalela, yang menggerogoti daya beli mata uang suatu negara.Individu berpenghasilan rendah dapat mengalami lebih banyak masalah dengan inflasi karena mereka memiliki lebih sedikit dolar untuk menciptakan standar hidup.Ketimpangan yang dipaksakan dapat menjadi akibat dari masalah ini dan masalah kebijakan ekonomi makro lainnya.

Sekali lagi, ketimpangan ekonomi tidak selalu merupakan hal yang buruk.Hal ini dapat menimbulkan keinginan untuk meningkatkan taraf hidup seseorang dan berpindah dari satu kelas ekonomi ke kelas ekonomi lainnya.Di sisi lain, ini juga dapat mendorong individu ke arena politik, di mana mereka terlibat dalam pemungutan suara dan mengubah kebijakan ekonomi makro yang buruk yang membatasi kebebasan ekonomi.