Dikutip dari Wikipedia, Noradrenalin (NA), juga disebut norepinefrin (NE) adalah kimia organik dalam kelompok katekolamin yang di dalam otak dan tubuh berfungsi sebagai hormon dan neurotransmitter. Nama “noradrenalin,” berasal dari bahasa Latin yang berarti “di/bersama ginjal,” lebih umum digunakan di Britania Raya; sementara Amerika Serikat, lebih menyukai penggunaan “norepinefrin”, yang mana berasal dari bahasa Yunani, juga memiliki makna yang sama. “Norepinefrin” termasuk salah satu nama generik yang diberikan untuk obat. Terlepas dari nama yang digunakan untuk substansi itu sendiri, bagian-bagian tubuh yang menghasilkan, atau yang dipengaruhi olehnya disebut sebagai noradrenergik.
Di otak, norepinefrin dihasilkan nukleus. Nukleus yang paling penting adalah locus coeruleus, terletak di pons. Di luar otak, noradrenalin ini digunakan sebagai neurotransmitter oleh ganglia simpatis yang terletak di dekat sumsum tulang belakang atau di abdomen. Noradrenalin ini juga dilepaskan langsung ke aliran darah oleh kelenjar adrenal. Noradrenalin di sini bertindak pada sel target dengan cara mengikat dan mengaktifkan reseptor noradrenergik yang terletak pada permukaan sel.
Secara umum fungsi dari norepinefrin adalah untuk memobilisasi otak dan tubuh untuk bertindak. Pelepasan noradrenalin terendah terjadi pada saat tidur, yang kemudian naik selama terjaga, dan mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi selama situasi stres atau bahaya. Di otak, noradrenalin meningkatkan gairah dan kewaspadaan, meningkatkan pembentukan dan pengembalian kembali memori, serta memfokuskan perhatian; hal ini juga meningkatkan kegelisahan dan kecemasan.
Di seluruh tubuh, noradrenalin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, memicu pelepasan glukosa dari tempat penyimpanan energi, meningkatkan aliran darah ke otot rangka, mengurangi aliran darah ke sistem pencernaan, dan menghambat pengosongan kandung kemih dan motilitas gastrointestinal.
Berbagai obat-obatan medis penting bekerja dengan cara mengubah aktivitas sistem noradrenalin. Noradrenalin sendiri banyak digunakan sebagai obat suntik untuk tatalaksana tekanan darah yang amat rendah.
Fungsi Noreprinefrin
Efek seluler
Seperti banyak zat biologis aktif lainnya, norepinefrin mengikat dan mengaktifkan reseptor yang terletak di permukaan sel. Dua kelompok besar reseptor noradrenalin telah teridentifikasi, yang dikenal sebagai reseptor alfa dan beta adrenergik. Reseptor alfa dibagi menjadi subtipe α1 dan α2; reseptor beta menjadi subtipe β1, β2, β3. Semua ini berfungsi sebagai Reseptor terhubung-protein G, yang berarti bahwa mereka mengerahkan efek mereka melalui sebuah kompleks second messenger system. Reseptor alfa-2 biasanya memiliki efek inhibisi, tetapi banyak dari reseptor ini terletak pada pra-sinaps (yaitu, pada permukaan sel-sel yang melepaskan norepinefrin), sehingga efek bersih dari aktivasi alpha-2 sering menyebabkan penurunan jumlah norepinefrin yang dilepaskan. Reseptor alfa-1 dan semua tiga jenis reseptor beta biasanya memiliki efek eksitasi. Noradrenalin melakukan proses di sinaps. Setelah dilepaskan noradrenalin dapat diambil kembali oleh terminal presinaptik, atau dipecah oleh enzim.
Sistem saraf simpatik
Skema dari sistem saraf simpatik, menunjukkan ganglia simpatik dan bagian-bagian tubuh yang menghubungkan mereka. Norepinefrin merupakan neurotransmitter utama yang digunakan oleh sistem saraf simpatik, yang terdiri dari sekitar dua lusin rantai simpatik ganglia yang bersebelahan dengan sumsum tulang belakang, ditambah satu set ganglia prevertebral terletak di dada dan perut.
Ganglia simpatik ini terhubung ke berbagai organ tubuh, termasuk mata, kelenjar ludah, jantung, paru-paru, hati, kandung empedu, lambung, usus, ginjal, kandung kemih, organ reproduksi, otot, kulit, dan kelenjar adrenal. Aktivasi simpatik dari kelenjar adrenal menyebabkan medula adrenal melepaskan noradrenalin ke dalam aliran darah, yang kemudian berfungsi sebagai homon.
Secara umum, efek dari noradrenalin pada masing-masing organ sasaran adalah untuk mengubah keadaan dengan cara yang membuatnya menjadi lebih kondusif untuk gerakan tubuh aktif, yang mana sering menyebabkan peningkatan penggunaan energi dan peningkatan keausan. Hal ini sangat berbeda bila dibandingkan dengan efek asetilkolin pada sistem sistem saraf parasimpatis, yang memodifikasi sebagian besar organ yang sama ke dalam keadaan yang lebih kondusif untuk istirahat, pemulihan, dan pencernaan makanan, dan biasanya menggunakan energi yang lebih sedikit daripada noradrenalin.
Jadi kesimpulannya bahwa fungsi dari Noreprinefrin ialah
- Noreprinefrin ini memiliki fungsi untuk merangsang peredaran darah dan juga system pernafasan untuk membuat seseorang menjadi lebih perhatian, memiliki kesadaran yang baik, fokus dan suhu tubuh dapat terkontrol dengan baik.
- Noradrenalin atau noreprinefin ini juga memiliki fungsi untuk menurunkan tekanan arah dan juga denyut jantung pada seseorang yang sedang stress untuk mengindari hipertensi dan sebagainya. Seperti itulah pengertian dan fungsi noreprinefrin bagi tubuh, semoga bermanfaat.