Pada saat takbiratul ihram melibatkan tidak kurang dari 13 otot, serta persendian bahu ketika berdiri, rukuk dan sujud, yang melibatkan lebih dari 25 jaringan otot. Kemudian rukuk dan i’tidal yang melibatkan tidak kurang dari tujuh jaringan otot utama, yaitu otot bahu, otot paha, otot dada, otot tulang belakang, otot perut, otot tangan dan otot leher.
Manfaat dari rukuk adalah menguatkan jaringan otot tulang belakang, otot tulang ekor, dan semua persendiannya. Lalu menguatkan tulang dada beserta jaringan ototnya dan sekaligus menguatkan fungsi paru-paru. Kemudian melancarkan sistem pencernaan, usus dua belas jari, dan usus besar. Lalu melancarkan aliran darah ke kepala, terutama ke semua bagian otak sehingga otak bekerja lebih baik. Serta meningkatkan sistem kekebalan sehingga tubuh terlindung dari serangan berbagai penyakit, seperti varises, nyeri sendi, rematik, sakit kepala.
Gerakan merunduk untuk sujud dan bangun dari sujud melibatkan dua kaki, lutut, pesendian pangkal paha, pergelangan, telapak kaki, dan jari-jari kaki. Pada gerakan ini ada sekitar 24 jaringan otot yang bekerja. Sedangkan gerakan telapak kaki dalam sujud, duduk antara dua sujud, lalu berdiri, melibatkan 28 jaringan otot. Gerakan rukuk dan sujud berpengaruh besar terhadap kelancaran pernapasan dan sistem pencernaan.
Gerakan sujud melibatkan dua tangan, tulang belakang, tulang ekor, dan juga tulang serta persendian tangan. Bahkan, nyaris semua jaringan otot dan persendian tubuh bekerja ketika kita bersujud, termasuk juga otot leher dan bahu.
Sujud memiliki faidah atau manfaat melancarkan aliran darah menuju otak. Gerakan sujud juga melindungi jaringan pembuluh darah otak dari kerusakan atau gangguan, sekaligus menjaga kelenjar-kelenjar yang berada di dalamnya.
Gerakan sujud juga dapat menguatkan struktur tulang punggung, tulang ekor, dan persendian pangkal paha. Serta dapat meningkatkan fungsi sistem pencernaan, pernapasan dan sekresi.
Duduk antara dua sujud dan tasyahud memiliki manfaat menjaga kelenturan sendi lutut dan menjaga keutuhan cairan membrannya, melenturkan persendian pangkal paha, jaringan otot kaki, serta jaringan otot lutut dan pergelangan kaki. Gerakan ini juga membebaskan jaringan urat saraf dan jaringan otot dari kejumudan, sekaligus juga melancarkan aliran darah sehingga tidak terjadi kejumudan, atau kelambanan yang sering menyebabkan berbagai penyakit. Selain itu juga berfaidah sebagai posisi istirahat sehingga kita terbebas dari rasa lelah dan stress.
Gerakan salam melibatkan lebih dari sepuluh jaringan otot, dan berfaidah menghilangkan kegelisahan, ketegangan, dan rasa lelah di leher, sehingga tidak terserang lagi sakit kepala.