Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah diterima shalat tanpa kesucian dan tidak diterima sedekah dari hasil penipuan.”
Diriwayatkan dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jika datang haid, tinggalkan shalat. Jika telah usai, mandilah, dan sucikan dirimu dari darah, lalu dirikanlah shalat.”
Jika wanita haid mendirikan shalat, dikhawatirkan shalatnya akan mendorong berkumpulnya darah di rahim dalam jumlah yang banyak, yang pada gilirannya akan menimbulkan gangguan pada rahim.
Ketika seorang wanita mengalami haid, darah dan cairan yang dikeluarkan dari tubuhnyan bisa mencapai 34 milimeter selama masa haidnya. Jadi, bila tetap melakukan shalat ketika sedang haid, sistem kekebalan tubuhnya akan terganggu karena dikhawatirkan ada sebagian sel darah putih, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, yang ikut dikeluarkan bersama darah haid.
Aliran darah secara umum akan mengandung lebih banyak agen penyakit, sementara wanita yang haid telah dilindungi oleh Allah dari ancaman penyakit dengan pemusatan sel darah putih di dalam rahim selama berlangsungnya siklus bulanan untuk menjaga dan melindunginya dari berbagai ancaman penyakit.
Sementara jika mendirikan shalat, seorang wanita haid akan kehilangan sebagian darahnya, termasuk sel-sel darah putih sehingga sebagian organ tubuhnya akan terbuka terhadap serangan penyakit, termasuk organ liver, limpa, kelenjar limpa, juga otak.
Di sinilah kita melihat hikmah pelarangan shalat bagi wanita yang haid hingga mereka bersuci. Al Quran sendiri menyebutkan darah haid sebagi penyakit yang membahayakan di dalam surat al Baqarah ayat 222, “Dan mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, (darah haid) itu adalah penyakit.”
Shalat diharamkan bagi wanita yang sedang haid karena ketika tubuh bergerak, terutama ketika rukuk dan sujud, aliran darah menuju rahim bertambah, yang pada akhirnya akan dikeluarkan dari tubuh. Karena dalam keadaan haid tubuh kehilangan banyak mineral dan garam, para dokter menyarankan agar wanita yang haid lebih banyak beristirahat dan mengonsumsi makanan bergizi agar tubuh tidak kehilangan terlalu banyak garam mineral dan sel darah yang berharga. Ini sekaligus alasan wanita haid dilarang berpuasa.
Rasulullah saw bersabda, “Jika mereka haid, mereka tidak boleh shalat dan tidak boleh berpuasa….”