Manfaat Shalat Zuhur Bagi Kesehatan

Pada waktu shalat zuhur, hormon kortisol berkurang hingga mencapai kadar yang paling rendah. Akibatnya, manusia merasa lelah aakibat tekanan pekerjaan dan membutuhkan istirahat. Ini terjadi kira-kira tujuh jam dari saat bangun pagi. Saat itulah masuk waktu shalat zuhur. Kedatangan waktu zuhur bertepatan dengan kondisi tubuh yang membutuhkan istirahat dan ketenangan sehingga jantung, otak, dan seluruh sistem metabolisme tubuh bisa beristirahat.

Setelah shalat, setiap muslim berusaha mendapatkan beberapa saat untuk beristirahat, tidur, dan bersantai agar dapat memperbarui energi dan semangatnya. Itu berlangsung setelah shalat zuhur dan sebelum shalat ashar. Dalam bahasa Arab, waktu tersebut disebut qaylulah, yang secara harfiah berarti yang sangat sedikit atau sangat sempit.

Mengenai istirahat di waktu tersebut Rasulullah saw bersabda: “Manfaatkanlah makan pada waktu sahur untuk puasa, dan sedikit tidur setelah zuhur (qaylulah) untuk shalat malam.”

Rasulullah saw juga bersabda: “Tidurlah sedikit (setelah waktu zuhur-qaylulah), karena sesungguhnya setan tidak akan melakukannya.”

Pada waktu tersebut tubuh manusia mengalami kelelahan, karena kadar zat kimiawi yang cukup berbahaya mengalami peningkatan produksi sehingga tubuh terdorong untuk tidur. Keadaan ini terjadi sekitar tujuh jam setelah bangun pagi. Pada waktu itu, tubuh berada di puncak kelelahan, sehingga tidak mempunyai kekuatan yang besar untuk melakukan aktivitas. Jika seseorang tidak memanfaatkan waktu itu untuk tidur sejenak dan beristirahat, jaringan saraf dan sistem kerja otak tidak bisa bekerja dengan baik karena dilanda kelelahan.

Pada waktu tengah hari ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut:

  • Kadar testosteron mengalami peningkatan hingga mencapai puncaknya.
  • Kadar hormon adrenalin masih cukup tinggi.
  • Perasaan lapar mendorong lahirnya rasa gelisah dan waswas.
  • Kerja jantung meningkat sehingga dibutuhkan sejenak waktu tidur.
  • Kebutuhan jantung untuk istirahat berlangsung antara jam satu hingga tiga sore, dan juga antara pukul enam dan sembilan malam.

Pada orang yang menderita penyakit darah tingi, tekanan darah akan tetap tinggi pada siang hari dan detak jantung pun tetap cepat. Ketika memasuki waktu dhuha, kestabilan hormon kortisol goyah dan berkurang hingga mencapai puncaknya pada waktu zuhur yang menimbulkan rasa lelah yang luar biasa.

Ketika tubuh memerlukan istirahat, justru produksi hormon adrenalin meningkat. Keadaan ini cukup membahayakan tubuh. Bagi penderita penyakit jantung, peningkatan adrenalin tanpa diimbangi jumlah kortisol yang memadai akan menambah frekuensi detak jantung dan kontraksi urat saraf.

Disinilah hikmah shalat zuhur yang menjadi media bagi metabolisme tubuh, terutama jantung untuk beritirahat. Menurut penelitian, kegelisahan dan keresahan yang dialami penderita jantung meningkat pada waktu setelah shalat zuhur. Karena itu, dianjurkan untuk penderita jantung dan hipertensi agar memanfaatkan waktu zuhur untuk beristirahat dan menenangkan fikiran.

Sebaiknya mereka menghentikan semua aktivitas yang menyita energi dan fikiran beberapa saat setelah waktu zuhur. Dengan cara ini, jantung akan beristirahat dan santai.