Manfaat dan Keutamaan Shalat Subuh

Salat Subuh, atau salat Fajar  adalah salah satu salat wajib dari salat lima waktu yang dilakukan pada saat fajar sampai menjelang matahari terbit. Salat Subuh didahului oleh salat sunah fajar sebanyak 2 rekaat.

Jumlah rakaat salat subuh adalah dua rakaat dengan bacaan yang panjang. Adapun waktu salat subuh dimulai sejak menyingsingnya fajar, atau redupnya bintang karena cahaya matahari hingga mulai nampak terbitnya matahari.Menurut pandangan Imam Syafii pada rekaat kedua salat fajar disertai dengan doa qunut setelah bangkit dari rukuk.

Hormon kortisol yang merupakan hormon aktivitas dalam tubuh manusia mulai bertambah seiring dengan masuknya waktu shalat shubuh. Seiring dengan pertambahan produksi hormon itu, tekanan darah juga mengalami kenaikan secara bertahap. Karena itulah manusia merasa sangat bergairah dan memiliki semangat yang besar setelah shalat shubuh. Karena itulah waktu tersebut dianggap sebagai waktu yang paling baik untuk bekerja dan mencari rezeki.

Rasulullah saw bersabda: “Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi mereka.”

Selain itu, waktu pagi juga merupakan waktu puncak ketika lapisan ozon menebal dan penebalan lapisan ozon ini mempengaruhi aktivitas jaringan saraf manusia sehingga sangat cocok untuk pekerjaan yang mengutamakan pikiran dan akal.

Pada waktu fajar, berlangsung beberapa gejala dalam tubuh, yaitu:

  • Pertambahan hormon kortisol.
  • Pertambahan kadar gula serta sekresi lemak dan protein.
  • Tubuh membutuhkan tambahan energi untuk melakukan aktivitas siang hari.

Pada saat matahari terbit, tubuh memerlukan penyesuaian fisik, diantaranya untuk mencairkan endapan lemak pada dinding pembuluh darah setelah mengalami tidur panjang. Ketika tubuh beristirahat pada malam hari, berlangsung pengendapan lemak di dinding pembuluh darah karena oragan tubuh tidak banyak bergerak. Untuk mencairkan endapan lemak itu kita harus bergerak dan berolahraga.

Ternyata gerakan-gerakan tubuh dalam shalat fajar sudah cukup menjadi sarana untuk mencairkan endapan lemak dalam tubuh. Ketika kelenjar pineal mengurangi produksi melatonin akibat rangsangan sinar matahari yang diterima hipotalamus, tubuh memproduksi hormon kortisol yang secara otomatis menambah frekuensi dan kecepatan detak jantung, serta meningkatkan tekanan darah.