Keutamaan Bersuci

Keutamaan dan keagungan shalat tidak akan bisa diraih tanpa kesucian lahir dan batin. Shalat merupakan media untuk menghubungkan manusia dengan Allah swt. Oleh karena itu, syariat mewajibkan manusia untuk membersihkan tubuh, pakaian dan tempatnya sebelum mendirikan shalat. Shalat tidak akan sah apabila dilaksanakan tanpa bersuci terlebih dahulu. Banyak sekali keterangan dari Al Qur’an dan Hadist yang berhubungan dengan keutamaan bersuci.

Menurut Al Quran

Didalam Surat at Taubah ayat 108 Allah berfirman: “Di Dalamnya ada orang yang suka bersuci, dan Allah menyukai orang yang menyucikan diri”.

Mengenai sebab turunnya ayat diatas, diriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah saw bersabda: “Wahai orang Anshar, sesungguhnya Allah telah memuji kalian karena kesucian kalian. Apakah kesucian kalian itu?” Mereka menjawab: “Berwudhu sebelum shalat, mandi setelah junub, dan beristinja dengan air”. Rasulullah saw bersabda: “Itulah kesucian kalian. Jaga dan laksanakanlah selalu oleh kalian.”

Kemudian di dalam surat al Baqarah ayat 222:  “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertobat dan menyukai orang yang menyucikan diri”.

Lalu di dalam surat al Mudatsir ayat 1-4: “Hai orang yang berselimut, berdirilah dan sampaikanlah peringatan, dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu sucikanlah”.

Allah swt mensyariatkan (mengharuskan) wudhu kepada semua muslim yang hendak menunaikan shalat, baik itu shalat wajib maupun shalat sunah. Allah juga mewajibkan mandi untuk menyucikan tubuh dari hadast besar yang disebabkan oleh berbagai hal (bersetubuh, setelah haid dan nifas, dan lain-lain), baik laki-laki maupun perempuan.

Salah satu yang menunjukkan nilai penting kesucian di dalam islam adalah ketika seseorang menyatakan masuk islam (mualaf), ia diharuskan mandi menyucikan dirinya, lalu kemudian mengucapkan syahadat.

Menurut Hadist

Diriwayatkan dari Abu Malik al Asyari bahwa rasulullah saw bersabda: “Kesucian merupakan separuh iman”.

Kemudian diriwayatkan dari Ibn Umar ra, bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah diterima shalat tanpa kesucian, dan tidak diterima sedekah dari hasil penipuan.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: “Janganlah salah seorang diantara kalian kencing di air yang tidak mengalir, yang kemudian dipakai mandi.” Hadist ini menunjukkan perhatia islam terhadap kesucian dan kebersihan, yang meliputi kebersihan pribadi dan masyarakat.