Manfaat dari doa yang dipanjatkan kepada Allah swt

Allah swt berjanji akan memenuhi atau menjawab doa hamba-Nya, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya dalam surat al Baqarah ayat 186, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah) bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.”

Sesungguhnya doa merupakan kunci pembuka pintu rahmat dan menjadi sebab dibatalkannya azab, baik yang akan diturunkan atau pun yang telah ditimpakan. Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa dibukakan untuknya pintu doa, niscaya akan dibukakan untuknya pintu rahmat. Permohonan kesehatan adalah permohonan yang paling disukai oleh Allah swt. sesungguhnya doa bermanfaat untuk menahan (azab) yang belum diturunkan maupun yang sudah diturunkan. Karena itu wahai hamba-hamba Allah, berdoalah.”

Sesungguhnya doa itu merupakan perbuatan yang paling besar pengaruhnya terhadap peningkatan keimanan sehingga seseorang semakin merasakan manisnya keimanan dalam hatinya.

Diantara kesempurnaan nikmat Allah kepada hamba-Nya yang beriman adalah bahwa Dia menurunkan kesulitan dan penderitaan serta cobaan yang mendorong mereka semakin mentauhidkan-Nya, kemudian mereka berdoa dengan penuh keikhlasan, dan mereka berharap kepada-Nya, tidak kepada segala sesuatu selain Dia, hati mereka terhubung kepada-Nya, tidak kepada selain Dia, sehingga mereka bertawakal dan bersandar hanya kepada-Nya. Mereka juga merasakan manisnya keimanan dan kebebasan dari syirik. Sungguh itu merupakan nikmat yang sangat agung dan mulia, lebih agung daripada nikmat diangkatnya penyakit, rasa takut, atau kegelisahan. Juga lebih mulia daripada mendapat nikmat mendapat kemudahan dan dihilangkannya kesulitan. Sesungguhnya nikmat seperti itu merupakan nikmat jasmani dan duniawi yang kadang-kadang orang kafir mendapatkannya lebih besar daripada yang didapatkan orang mukmin.

Sesungguhnya doa dapat mengubah ketetapan, sebagaimana diriwayatkan dari Tsawban, maula Rasulullah saw bahwa beliau bersabda, “Dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menolak ketetapan kecuali doa.”

Doa menjadi pelindung dari siksa. Allah swt berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”

Ibn Taymiyah mengatakan, “Dosa akan terhapuskan dengan beberapa sebab, yang diantaranya adalah doa orang mukmin, atau menshalati (orang yang sudah meninggal), dan juga syafaat dari orang yang memberi syafaat).