Pengaruh Khusyu’ dalam doa terhadap kesehatan

Khusyu’ dalam shalat atau dalam doa berpengaruh besar terhadap kesehatan otak. Para ahli menemukan bahwa otak manusia menerima aliran elektromagnetis setiap saat, tetapi kadar gelombang elektromagnetis itu berbeda-beda sesuai dengan tingakatan aktivitas otak dan aktivitas tubuh.

Dalam keadaan sadar, aktif, semangat, dan konsentratif, muncul gelombang yang disebut gelombang beta, berupa getaran yang kekuatannya bervariasi antara 15 sampai 40 getaran per detik (dengan skala Hertz). Dalam keadaan istirahat dan konsentrasi biasa, muncul gelombang alfa yang gtarannya bervariasi antara 9 hingga 14 getaran per detik. Dalam keadaan tidur, mimpi, konsentrasi tinggi, muncul gelombang teta yang berkisar antara 5 sampai 8 Hertz. Terakhir, dalam keadaan tidur lelap dalam mimpi, otak hanya diliputi gelombang delta yang getarannya lebih rendah dari 4 getaran Hertz.

Dapat disimpulkan, manusia ketika berada dalam keadaan khusyu’, gelombang yang bekerja lebih rendah getarannya. Keadaan itu menguntungkan dan menguatkan fungsi otak, serta membantu perbaikan sel-sel otak yang rusak atau lemah akibat penyakit, gangguan, atau tekanan kejiwaan. Karena itu, para peneliti meyakini bahwa aktivitas tubuh maupun otak dapat melelahkan otak sementara meditasi dan perenungan dapat mengistirahatkan dan menenangkanya.

Para peneliti menemukan bahwa volume otak yang terbiasa berfikir dan bermeditasi lebih besar dibanding orang yang jarang mempergunakan otaknya untuk berfikir dan merenung atau bermeditasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa meditasi dapat menambah kualitas dan volume otak sehingga seseorang bisa lebih kreatif, inovatif, sehat, dan bahagia.