Contoh Rangkaian Seri dan Paralel Beserta 7 Perbedaannya

Dikutip dari Wikipedia, Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan dengan berbagai cara. Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan parallel. Rangkaian yang disusun secara sejajar disebut rangkaian seri, sedangkan rangkaian yang disusun secara berderet disebut rangkaian paralel. Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen. Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlahan arus yang melewati tiap komponen.

Anggap sebuah rangkaian sederhana yang terdiri dari 4 lampu dan satu baterai 6 V. Jika keempat lampu terhubung seri, maka arus yang melewati tiap lampu sama dan voltage drop turun 1.5 V setiap lampu, yang mungkin tidak cukup untuk menyalakan semua lampu. Jika keempat lampu terhubung paralel, arus yang melalui tiap lampu akan digabungkan, sedangkan voltage drop turun melalui tiap lampu dan semuanya bisa menyala.

Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel (kadang disebut sebagai rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi).

Contoh penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik & lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
  2. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
  3. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian juga kulkas.
  4. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.

Contoh penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
  2. Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

Bedanya rangkaian seri dan rangkaian paralel

  1. Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya berbeda-beda tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut.
  2. Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang.
  3. rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah saja semua, kalo rangkaian paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ …
  4. Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rang paralel
  5. total daya yg diserap rangkaian seri lbiasanya ebih besar dibanding rang. Paralel
  6. Jika rangkaian seri hanya satu cabang, tetapi menyala terang jika rangkaian paralel banyak cabang dan biasanya di gunakan di rumah rumah, tetapi nyala cahaya/lampu redup.
  7. Rangkaian seri arus listrik besar, dan arus listrik paralel kecil atau sama dengan hambatan yang terpasang, jumlah total hambatan seri lebih besar dari pada paralel.