Puasa dapat melindungi tubuh dari racun

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: “Puasa adalah perisai.”

Para ahli medis mengatakan bahwa materi yang berbahaya yang mengancam kesehatan tubuh manusia adalah racun/toksin yang terdapat dalam sel tubuh sehingga mempengaruhi fungsi dan kerja sel-sel tubuh, bahkan merusak dan mematikannya. Toksin itu menetap dalam tubuh atau  dalam sel untuk jangka waktu yang lama dan tidak bisa diusir, toksin inilah yang mempercepat penuaan.

Dari berbagai penelitian ternyata sampai saat ini tidak ada cara yang paling efektif untuk mengusir dan mengurangi kadar toksin dalam tubuh kecuali puasa. Toksin yang berkeliaran dalam tubuh terus mengganggu fungsi organ tubuh. Puasa berfungsi sebagai senjata halus untuk mengurangi toksin dari tubuh, dan menghilangkannya dari tubuh tanpa mempengaruhi kerja dan fungsi seluruh bagian tubuh.

Pada saat puasa, sejumlah besar lemak yang tersimpan dalam tubuh dialirkan ke liver untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi. Kemudian, liver mengeluarkan dan menyisihkan zat-zat yang mengandung racun di dalam lemak tersebut.

Ketika berpuasa, fungsi katabolisme dalam liver mengalahkan fungsi anabolisme untuk menyerap bahan makanan sehingga tubuh memiliki kesempatan untuk mengeluarkan endapan toksin di dalam sel-sel tubuh selama masa-masa kekosongan dari makanan. Selain itu, fungsi sel-sel liver bekerja lebih baik untuk menghilangkan sejumlah besar toksin. Dengan demikian, puasa berperan penting untuk  menjaga kesehatan semua sistem metabolisme.

Manusia itu membutuhkan puasa, karena endapan racun yang berasal dari makanan dan obat-obatan mengendap dalam tubuh sehingga menyebabkan sakit dan membebaninya. Akibatnya tubuh menjadi lemah dan kehilangan energi. Ketika seseorang berpuasa, endapan racun itu dikeluarkan dari tubuhnya sehingga ia menjadi lebih bersemangat dan lebih kuat daripada sebelumnya.