Assalammu’alaikum wr wb. Selamat berjumpa kembali kawan-kawan. Baiklah, untuk kali ini admin akan mencoba memberikan penjelasan mengenai 4 tahapan respirasi aerob, bserta tempat terjadinya. Semoga bermanfaat banyak untuk teman-teman. Okay, selamat menyimak ya.
Respirasi aerob adalah peristiwa pemecahan glukosa dengan bantuan oksigen untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). ATP digunakan oleh organisme untuk melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan energi. Organisme yang melakukan respirasi aerob adalah Hewan, tumbuhan, sebagian besar jamur, dan sebagian kecil bakteri.
Respirasi aerob ialah proses pembebasan energi yang terkandung dalam makanan menjadi energi ATP yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melaksanakan kinerjanya. Dalam proses melapaskan energi bekerja paling efisien jiak oksigen digunakan. Respirasi Aerob ialah bentuk normal respirasi. Hal ini membutuhkan oksigen dan melapaskan energi paling banyak dari glukosa. Ada 4 tahapan pada respirasi aerob, yaitu:
Glikolisis
Merupakan perombakan glukosa menjadi asam piruvat dalam sitosol secara anaerob. Terjadi kegiatan enzimatis dan melibatkan energi berupa ATP dan ADP. Hasil akhir glikolisis ialah 2 mol asam piruvat untuk setiap 1 mol glukosa 2 mol NADH sebagai sumber elektron berenergi tinggi, 2 mol ATP untuk setiap mol glukosa.
Dekarboksilasi Oksidatif
Merupakan reaksi pengubahan asam piruvat menjadi asetil COA. Dalam proses Dekarboksilasi oksidatif terjadi di matriks mitokondria. Jadi dekarboksilasi oksidatif ini adalah salah satu tahapan reaksi respirasi aerob untuk mengubah asam piruvat menjadi aseti CoA.
Asam piruvat yang berada di sitoplasma akan masuk ke dalam mitokondria dan menuju ke matriks mitokondria. Lalu gugus karboksil yang ada pada piruat akan dikeluarkan sebagai karbondioksida yang berdifusi bersamaan dengan keluarnya sel.
NAD+ akan direduksi menjadi NADH yang akhirnya enzim A di ikat sehingga terbentuklah aseti CoA. Pada dasarnya ada 2 macam asam piruvat hasil dari glikosis yang berhasil masuk dan kemudian di dekarboksilasi oksidatif, adapun hasilnya akan seperti berikut untuk menghasilkan energi : 2 Molekul Asetil CoA dan 2 Molekul NADH
Siklus Krebs
Terjadi di matriks mitokondria. Asetil COA akan masuk siklus krebs berikatan dengan oksaloasetat. Dalam siklus krebs terdapat 8 tahap reaksi.
Dua molekul asam piruvat hasil dari glikolisis ditransportasikan dari sitoplasma ke dalam mitokondria, tempat terjadinya siklus Krebs. Akan tetapi, asam piruvat sendiri tidak akan memasuki reaksi siklus Krebs tersebut. Asam piruvat tersebut akan diubah menjadi asetil koenzim A (asetil koA). Tahap pengubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A ini terkadang disebut tahap transisi atau reaksi dekarboksilasi oksidatif.
Kompleks senyawa asetil koenzim A inilah yang akan memasuki siklus Krebs atau yang dikenal juga sebagai siklus asam sitrat. Koenzim A pada pembentukan asetil KoA merupakan turunan dari vitamin B. Siklus Krebs dijelaskan pertama kali oleh Hans Krebs pada sekitar 1930-an. Dalam siklus Krebs, satu molekul asetil KoA akan menghasilkan 4 NADH, 1 GTP, dan 1 FADH. GTP (guanin trifosfat) merupakan salah satu bentuk molekul berenergi tinggi. Energi yang dihasilkan satu molekul GTP setara dengan energi yang dihasilkan satu molekul ATP. Molekul CO2 juga dihasilkan dari siklus Krebs ini. Karena satu molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul asetil KoA dan masuk ke siklus Krebs, berapa banyak molekul berenergi yang dihasilkannya?
Selain dihasilkan energi pada siklus Krebs, juga dihasilkan hidrogen yang direaksikan dengan oksigen membentuk air. Molekul-molekul sumber elektron seperti NADH dan FADH2 dari glikolisis dan siklus Krebs, selanjutnya memasuki tahap transpor elektron untuk menghasilkan molekul berenergi siap pakai.
Tranfer Elektron
terjadi di membran dalam mitokondria. Rantai tansfer elektron merupakan proses produksi ATP dari NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs. NADH dan FADH2 akan masuk tranfer eletron dan melalui suatu peristiwa yang disebut dengan kemiosmosis akan dihasilkan ATP.
Proses transfor elektron ini sangat kompleks. Pada dasarnya, elektron dan H+ dari NADH dan FADH2 dibawa dari satu substrat lain secara berantai. Setiap kali dipindahkan, energy yang terlepas digunakan untuk mengikat posfat anorganik (P) kemolekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen (O2) sebagai penerima (aseptor sehingga terbentuklah h2O.