Sistem peredaran darah pada serangga (insekta)

Serangga atau insecta adalah salah satu kelas avertebrata di dalam filum arthropoda yang memiliki exoskeleton berkitin , bagian tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, thorax, dan abdomen), tiga pasang kaki yang terhubung ke thorax, memiliki mata majemuk, dan sepasang antena. Serangga termasuk salah satu kelompok hewan yang paling beragam, mencakup lebih dari satu juta spesies dan menggambarkan lebih dari setengah organisme hidup yang telah diketahui. Jumlah spesies yang masih ada diperkirakan antara enam hingga sepuluh juta dan berpotensi mewakili lebih dari 90% bentuk kehidupan hewan yang berbeda-beda di bumi. Serangga dapat ditemukan di hampir semua lingkungan, meskipun hanya sejumlah kecil yang hidup di lautan, suatu habitat yang didominasi oleh kelompok arthropoda lain, krustasea.

Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap.

Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.Struktur peredaran darah serangga adalah sistem peredaran darah terbuka. Dan semua serangga bertelur (ovipar).

Organ sirkulasi pada serangga berupa jantung pembuluh dan pembuluh darah. Pembuluh darah yang utama pada serangga ialah pembuluh darah dorsal (punggung) yang memanjang di sepanjang thorax (dada) dan abdomen (perut). Pada bagian abdomen, pembuluh darahnya terbagi menjadi beberapa gelembung. Gelembung-gelembung inilah yang dinamakan dengan jantung pembuluh. Tiap-tiap kamar atau gelembung pada jantung pembuluh ini memiliki sekat yang dinamakan ostia. Sekat ini mencegah darah mengalir balik ke jantung.

Jantung memompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta. Berbeda dengan vertebrata, pembuluh aorta pada serangga memiliki ujung yang terbuka, sehingga darah mengalir ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah, melainkan beredar bebas dalam rongga tubuh (homocoel) dan langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Sistem seperti ini dinamakan sistem peredaran darah terbuka.

Darah membawa sari-sari makanan untuk diedarkan ke sel-sel tubuh dan mengambil sisa metabolism dari sel-sel tubuh tersebut untuk dibuang melalui sistem ekskresi. Darah yang beredar di rongga tubuh kemudian masuk ke jantung pembuluh melalui lubang-lubang halus pada pembuluhnya. Darah kemudian dipompa lagi ke seluruh tubuh, begitu seterusnya.

Darah serangga yang lebih dikenal dengan hemolimfe memang tidak berwarna merah, karena tidak mengandung hemoglobin. Fungsi hemoglobin adalah untuk mengikat oksigen. Dengan demikian, berarti system peredaran darah pada serangga hanya berfungsi sebagai pengangkut sari-sari makanan, hormone, garam, dan sisa metabolism saja, sementara oksigen tidak diikat oleh darah. Selain itu, darah juga berfungsi untuk mengatur dan menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu lingkungannya.