Dalam banyak hadist, dijelaskan tentang larangan memakan daging anjing. Yang membuat daging anjing dilarang untuk dikonsumsi adalah karena anjing tergolong as-siba (binatang buas yang haram dimakan), dan karena berangkat dari pemahaman sebuah hadist yang menyatakan bahwa Rasulullah saw melarang “harga anjing” (HR Bukhari Muslim), maka dagingnya pun haram dikonsumsi.
Pemahaman ini selaras dengan pendapat Rasulullah saw yang menerangkan bahwa bila Allah swt mengharamkan memakan sesuatu atas suatu kaum, berarti Dia juga mengharamkan “harganya” atas mereka.
Secara medis, anjing itu kootr dan najis karena suka makan bangkai, makanan busuk, serta senang tinggal di tempat-tempat yang menjijikan dan penuh virus. Dengan kondisi demikian, tentunya daging anjing mengandung berbagai penyakit. Sebab, bangkai dan segala makanan busuk kesukaan anjing pasti mengandung bakteri.
Penyakit Yang Bisa Diakibatkan Oleh Anjing
Anjing bisa menularkan berbagai penyakit kepada manusia, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Rabies, penyakit menular ini disebabkan oleh lyssavirus. Jika sudah mencapai otak, virus yang ditularkan oleh gigitan anjing ini akan melumpuhkan berbagai sistem organ, terutama yang berhubungan dengan pernafasan. Pada tahap yang dinamakan lyssa, pasien akan mengalami sesak nafas hebat hingga akhirnya tewas mengenaskan beberapa jam kemudian.
- Campylobacteriosis, penyakit yang menyerang saluran pencernaan ini disebabkan oleh bakteri campylobacter jejuni. Bakteri ini ditularkan oleh binatang peliharaan, termasuk anjing, kucing, dan burung melalui kontak secara langsung, kontaminasi air minum, maupun konsumsi daging yang belum terlalu matang. Gejala yang muncul pada campylobacteriosis adalah tingkat diare dan nyeri lambung. Sedangkan, dalam kondisi parah dapat menyebabkan demam tinggi. Jika diare tidak teratasi, risiko terburuknya adalah dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh.
- Penyakit kulit, yang sering ditularkan oleh anjing adalah dermatophytosis atau ringworm yang ditandai oleh bercak gatal dengan pola melingkar di kulit. Penyebabnya adalah sejenis jamur yang menular lewat kontak secara langsung dengan permukaan kulit anjing yang terinfeksi. Kemudian ada scabies yang disebabkan oleh kutu anjing. Kutu ini dapat menyelinap masuk ke bawah permukaan kulit dan menyebabkan ruam merah, kulit bersisik, serta kerontokan rambut di kepala maupun di permukaan kulit.
- Toxocariasis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing toxocara canis ini terjadi di saluran pencernaan anjing, sedangkan telurnya bisa terbawa oleh kotoran, lalu mencemari tanah. Jika terhirup atau tertelan oleh manusia, telur akan menetas di perut, kemudian bermigrasi ke jaringan tubuh lainnya.
Jangankan memakan dagingnya, seseorang yang terkena jilatan anjing saja harus dibersihkan karena penuh bakteri. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa air liur anjing mengandung berbagai kuman penyebab penyakit.