Sebutkan 5 Gangguan Kelainan Pada Otot Manusia dan Jenis Otot

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.

Sel-sel otot mengandung filamen protein aktin dan myosin yang meluncur melewati satu sama lain, menghasilkan kontraksi yang mengubah baik panjang dan bentuk sel. Otot berfungsi untuk menghasilkan gaya dan gerakan. Mereka terutama bertanggung jawab untuk mempertahankan dan mengubah postur, gerakan, serta gerakan organ internal, seperti kontraksi jantung dan pergerakan makanan melalui sistem pencernaan melalui peristaltik.

Otot sebagian besar didukung oleh oksidasi lemak dan karbohidrat, tetapi reaksi kimia anaerobik juga digunakan, terutama oleh serat kedutan cepat. Reaksi kimia ini menghasilkan molekul adenosine triphosphate (ATP) yang digunakan untuk menggerakkan pergerakan kepala myosin. Otot istilah berasal dari muskulus Latin yang berarti “tikus kecil” mungkin karena bentuk otot tertentu atau karena otot berkontraksi terlihat seperti tikus bergerak di bawah kulit

Jenis-jenis otot

Otot lurik

Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks). Otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan hewan.

Otot polos

Otot yang ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar atau saraf otonom. Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal.

Otot jantung

Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi saraf simpatetik atau parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat mengontrolnya secara sadar.

Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya:

  • Tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
  • Atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.
  • Kaku leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang.
  • Kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
  • Keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.