Sebutkan Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem Perairan, Darat, dan Buatan

Keanekaragaman ekosistem adalah berkaitan dengan variasi dalam ekosistem dalam lokasi geografis dan dampaknya secara keseluruhan terhadap eksistensi manusia dan lingkungan.

Keanekaragaman ekologis adalah jenis keanekaragaman hayati. Ini adalah variasi dalam ekosistem yang ditemukan di suatu wilayah atau variasi dalam ekosistem di seluruh planet ini. Keanekaragaman ekologis mencakup variasi baik dalam ekosistem darat maupun akuatik.

Keanekaragaman ekologi adalah juga dapat memperhitungkan variasi dalam kompleksitas komunitas biologis, termasuk jumlah ceruk yang berbeda, jumlah tingkat trofik dan proses ekologi lainnya. Contoh keragaman ekologi dalam skala global akan menjadi variasi dalam ekosistem, seperti gurun, hutan, padang rumput, lahan basah dan lautan.

Keanekaragaman ekologi adalah skala keanekaragaman hayati yang terbesar, dan di dalam setiap ekosistem, ada banyak sekali spesies dan keragaman genetik.

Keanekaragaman dalam ekosistem sangat penting bagi eksistensi manusia karena berbagai alasan. Keanekaragaman ekosistem meningkatkan ketersediaan oksigen melalui proses fotosintesis di antara organisme tumbuhan yang berdomisili di habitatnya.

Keanekaragaman Dalam lingkungan air membantu dalam pemurnian air oleh varietas tanaman untuk digunakan oleh manusia. Keragaman meningkatkan varietas tanaman yang berfungsi sebagai sumber yang baik untuk obat-obatan dan herbal untuk digunakan manusia. Kurangnya keragaman dalam ekosistem menghasilkan hasil yang berlawanan.

Pengertian keanekaragaman hayati

Pengertian Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem.

Yang dimaksud Keanekaragaman hayati adalah sebagian fungsi dari iklim. Pada habitat darat, s daerah tropis biasanya kaya sedangkan spesies dukungan daerah kutub s lebih sedikit.

Perubahan lingkungan yang cepat biasanya menyebabkan kepunahan massal s. Salah satu perkiraan adalah bahwa kurang dari 1% dari spesies yang ada di Bumi adalah yang masih ada.

Sejak kehidupan dimulai di bumi, lima kepunahan massal besar dan peristiwa kecil telah menyebabkan beberapa tetes besar dan mendadak dalam keanekaragaman hayati. Para eon Fanerozoikum (yang 540 juta tahun terakhir) ditandai pertumbuhan yang cepat dalam keanekaragaman hayati melalui ledakan-Kambrium sebuah periode di mana mayoritas filum multiseluler pertama muncul. 400 juta tahun ke depan termasuk diulang, kerugian besar keanekaragaman hayati diklasifikasikan sebagai kepunahan massal.

Dalam Karbon, kolaps hutan hujan menyebabkan kerugian besar dari kehidupan tanaman dan hewan. Peristiwa kepunahan Permian-Trias, 251 juta tahun lalu, adalah yang terburuk;. Pemulihan vertebrata butuh waktu 30 juta tahun  Yang paling terakhir, peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogen, terjadi 65 juta tahun lalu, dan sering menarik perhatian lebih dari yang lain karena mengakibatkan kepunahan dinosaurus s.

Periode sejak munculnya manusia telah menunjukkan pengurangan keanekaragaman hayati yang sedang berlangsung dan kerugian atas keragaman genetik. Dinamakan kepunahan Holocene, pengurangan ini disebabkan terutama oleh dampak manusia, terutama kerusakan habitat. Sebaliknya, keanekaragaman hayati dampak kesehatan manusia dalam berbagai cara, baik secara positif maupun negatif.

Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Ekosistem adalah penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya yang berupa faktor biotik dan abiotik.

Faktor biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup lain, sedangkan yang termasuk faktor abiotik adalah iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembapan, dan sebagainya. Baik faktor biotik maupun abiotik sangat bervariasi. Oleh karena itu, ekostem yang merupakan kesatuan dari biotik dan abiotik pun bervariasi pula.

Didalam ekosistem, komponen biotik harus dapat berinteraksi dengan komponen biotik lainnya dan juga dengan komponen abiotik agar tetap bertahan hidup. Jadi, interaksi antar organisme didalam ekosistem ditentukan oleh komponen biotik dan abiotik yang menyusunnya.

Komponen biotik sangat beranekaragam dan komponen abiotik berbeda kulitas dan kuantitasnya, perbedaan komponen-komponen penyusun tersebut mengakibatkan perubahan dari interaksi yang ada sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda pula. Jadi jelaslah bahwa keanekaragaman hayati pada tempat yang berlainan akan menyusun ekosistem yang berbeda.

Di bumi ada bermacam-macam ekosistem, yaitu ekosistem alam dan buatan. Secara garis besar ekosistem alam dibedakan men­jadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

Ekosistem Darat (Terestrial)

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ber­dasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat yaitu sebagai berikut.

a. Bioma Gurun

Gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Karakteristik dari bioma ini yaitu curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C).

Vegetasi di daerah gurun di dominasi oleh tanaman kaktus, sukulen, dan berbagai tanaman xerofit. Hewan yang menghuni daerah gurun umumnya adalah serangga, hewan pengerat, ular dan kadal. Contoh bioma gurun adalah Gurun Sahara di Afrika, Gurun Gobi di Asia, Gurun Anzo Borrega di Amerika.

b. Bioma Padang Rumput

Bioma padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke sub    tropika.Ciri-ciri bioma padang rumput yaitu curah hujan 25 – 50 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Vegetasi yang mendominasi adalah rerumputan. Hewannya adalah bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, belalang dan burung. Contoh bioma padang rumput antara lain Amerika Utara, Rusia, Afrika Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa).

c. Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma ini berada di daerah tropik, yaitu di Indonesia, India, Thailand, Brazil, Kenya, Costa Rica, dan Malaysia.Curah hujan tinggi yaitu 200 – 255 cm per tahun, matahari bersinar sepanjang tahun.Jenis tumbuhan sangat banyak dan komunitasnya sangat kompleks.Tumbuhan tumbuh dengan subur, tinggi, serta banyak cabang dengan daun yang lebat sehingga membentuk tudung atau kanopi.

Tumbuhan khas adalah kelompok liana, yaitu tumbuhan yang merambat, misalnya rotan, dan tumbuhan epifit yaitu tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, misalnya anggrek.Binatang yang menghuni hutan hujan tropik adalah berbagai macam burung, kera, babi hutan, tupai, macan, gajah, dan rusa dan hewan yang bersifat nokturnal.

d. Bioma Hutan Gugur

Hutan gugur terdapat di daerah subtropik di Eropa Barat, Korea, Jepang utara, dan Amerika Timur.Bioma ini memiliki curah hujan 75 – 100 cm per tahun. Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur danmusim semi. Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada biomahutantropis.Tumbuhan yang ada terutama mapel, oak, beech, yang selalu menggugurkan daunnya pada musim gugur.Hewan-hewan yang umum adalah rusa, beruang, dan rubah, racoon, burung pelatuk, dan serangga.

e. Bioma Taiga

Taiga terdapat di belahan bumi se­belah utara dan di pegunungan daerah tropik, misalnya di Rusia dan Eropa Utara, Kanada, dan Alaska. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer (pohon spruce, alder, dan birch), pinus, dan sejenisnya.

Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

f. Bioma Tundra

Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Daerah ini beriklim kutub, sehingga selalu tertutup salju. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.

Tumbuhan yang ada terutama adalah lumut Sphagnum dan lumut kerak. Tumbuhan tahunan hampir tidak ada.Hewan-hewan yang ada adalah beruang kutub, burung, nyamuk, lalat hitam, serigala kutub, reinder, dan caribou bull (sebangsa rusa).

g. Bioma Karst

Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.Contoh bioma Karst terdapat di daerah Gunung Kidul.

Ekosistem Perairan (Akuatik)

a. Ekosistem Air Tawar

Ekosistem air tawar memiliki kadar garam rendah. Air tawar memiliki kemampuan menyerap panas dari cahaya matahari sehingga perubahan suhu tidak terlalu besar. Berdasarkan ada tidaknya arus, ekosistem air tawar dibedakan menjadi ekosistem lentik (air tidak mengalir) misalnya danau, kolam, rawa, serta ekosistem lotik (air mengalir) misalnya sungai.

Tumbuhan yang menghuni lingkungan perairan tawar meliputi tumbuhan yang berukuran besar (makrohidrofita) serta tumbuhan yang berukuran kecil, yaitu ganggang.

Tumbuhan biji di ekosistem air tawar misalnya teratai dan eceng gondok.Sedangkan tumbuhan yang berukuran mikroskopik misalnya ganggang biru, ganggang hijau, dan diatomae.Hewan yang menghuni air tawar adalah udang-udangan, ikan, dan serangga.

b. Ekosistem Air Laut

Bioma air laut luasnya lebih dari dua pertiga permukaan bumi.Bioma air laut kurang terpengaruh oleh perubahan iklim dan cuaca. Ciri khas air laut adalah mempunyai kadargaram yang tinggi. Kadar garam rata-rata air laut adalah 35 ppm (part per million).

Di daerah khatulistiwa kadar garamnya lebih tinggi daripada di daerah yang jauh dari khatulistiwa.Organisme laut memiliki pola adaptasi terhadap tekanan osmosis sir laut yang tinggi dengan cara yang berlawanan dengan organisme air tawar.

c. Ekosistem Estuari

Estuari (muara) merupakan wilayah perairan tempat pertemuan antara sungai dan laut atau disebut muara sungai.Muara sungai disebut pantai lumpur.
Estuari mempunyai ciri berair payau dengan tingkat salinitas di antara air tawar dan laut.

Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau dan rumput laut. Beberapa organisme laut melakukan perkembangbiakan di wilayah ini seperti ikan, gang­gang, dan fitoplankton, udang dan moluska yang dapat dimakan. Estuari banyak terdapat di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Nutrien dari sungai memperkaya daerah estuari.

d. Ekosistem Pantai

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.

Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.

e. Ekosistem Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir.

Di anak sungai sering dijumpai ikan air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan lele dan gurame. Bebe­rapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura­kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.

f. Ekosistem Terumbu Karang

Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas khusus yang terdiri dari karang batu clan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga foto­sintesis dapat berlangsung.

Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacam-macam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.

Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro­organisme, dan ikan hidup di antara karang clan ganggang. Herbivor seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivor.

g. Ekosistem Laut Dalam

Merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berda pada kedalaman 76000 m dari permukaan laut. Sehingga tidak ada lagi cahaya matahari, oleh karena itu produsen utama di ekosistem ini merupakan organisme kemoautrotof. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya (bioluminisensi). Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.

h. Ekosistem Lamun

Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.

Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah:

  1. Bendungan
  2. Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus.
  3. Agroekosistem berupa sawah tadah hujan.
  4. Sawah irigasi.
  5. Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa.
  6. Ekosistem ruang angkasa.
Updated: 18/04/2024 — 15:05