Inilah Tahapan Metabolisma Protein

Sejumlah besar asam amino dibentuk sebagai hasil pencernaan protein dan semua ini membentuk tempat penyimpanan (“pool” asam amino), tempat sel tubuh mengambil protein yang diperlukannya. Sebenarnya hanya sembilan jenis asam amino yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.

Bila makanan berisi kelebihan protein maka kelebihan asam amino dipecah di dalam hati untuk mengeluarkan nitrogennya dan yang ditinggalkan hanya karbon, hidrogen dan oksigen yang dapat digunakan untuk produksi panas dan energi.

Sebaliknya bila protein yang masuk tidak mencukupi, seperti pada kelaparan, maka bukan saja simpanan karbohidrat dan lemak dipakai habis, tetapi juga ada kehilangan protein tubuh yang tampak pada mengurusnya otot. Sebuah contoh terlihat pada kwashiorkor, terutama terjadi di negara belum berkembang bila protein sangat kurang di dalam diet.

 

Pencernaan. Di dalam lambung:

Pepsin (dengan HCL) mengubah protein menjadi pepton. Rennin menghasilkan kasein dari kaseinogen, dan Pepsin (dengan HCL) mengubah kasein menjadi pepton.

Di dalam usus: Tripsin memecahkan protein dan pepton menjadi polipeptida, Erepsin kemudian memecah polipeptida menjadi asam amino.

Absorpsi.

Di dalam darah – asam amino membawa nitrogen dan zat belirang ke setiap sel di dalam tubuh. Sel tubuh memisahkan asam amino yang khusus diperlukan setiap sel untuk perbaikan dan pertumbuhan. Hati memcahkan asam amino dan dari proses ini terbentuk urea; senyawa karbonnya dibebaskan untuk oksidasi.

Produk buangan sebagai hasil metabolisma protein di dalam jaringan terdapat: urea, asam urat, dan kreatinin. Bahan-bahan ini diekskresikan di dalam urine. Protein tidak ditimbun di dalam tubuh, tetapi kelebihan diekskresikan terutama di dalam urine.

Pengendalian metabolisma

Jika kita memperhatikan koordinasi antara aktivitas berbagai organ tubuh maka akan jelas bahwa terdapat suatu mekanisme pengendali yang ajaib berfungsi untuk memastikan bahwa setiap sel tidak hanya berfungsi sebagai satu unit saja, melainkan juga sebagai bagian dari sebuah organisasi, yaitu tubuh. Dua faktor pengendali paling penting ialah:

Sistem persarafan, yang pusat dan yang tak sadar

Sebuah contoh tentang apa yang terjadi bila sekelompok otot tidak mendapat pelayanan saraf ialah terlihat pada kelumpuhan pada anak-anak, otot-otot mengurus, bagian itu berhenti berfungsi dan pertumbuhan terhambat.

Organ endokrin

Sudah diketahui bahwa organ-organ tertentu disebut endokrin, dan menghasilkan zat yang bersifat kimiawi yang mengawasi kesehatan tubuh. Dengan cara demikian  menimbulkan perubahan dalam organ lain. misalnya bila sekresi kelenjar tiroid dihilangkan maka aktivitas metabolik berkurang; dan sebaliknya bila sekresinya diperbesar atau bersifat abnormal, maka metabolisma berjalan dengan kecepatan lebih besar. Mislanya pada hipertiroidisma ada kenaikann suhu dan denyut nadi lebih cepat yang khas, dan jaringan memerlukan persediaan oksigen lebih banyak.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam hubungan dengan pengendalian dan pengaturan metabolisma ialah kenyataan bahwa penambahan aktivitas suatu organ dapat dan memang sering menambah aktivitas organ lain. misalnya aktivitas otot menghasilkan  penyingkiran karbon dioksida dengan lebih baik. Hadirnya gas ini di dalam darah merangsang aktivitas pernapasan; alhasil lebih banyak oksigen dimasukkan dan jantung berdebar lebih kuat guna mendistribusikan oksigen ke semua jaringan; dalam hal ini khususnya ke otot-otot yang memerlukannya untuk dibuat energi dan untuk penyingkiran produk buangan.