Peran reptil dalam ekosistem

Dikutip dari Wikipedia, Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai:

  • Ordo Crocodilia (buaya, garhial, caiman, dan alligator): 23 spesies
  • Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies
  • Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia (“worm-lizards”)): sekitar 7.900 spesies
  • Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies

Karena beberapa reptil lebih erat terkait dengan burung dari mereka dengan reptil lain (buaya lebih erat terkait dengan burung dari mereka untuk kadal), banyak ilmuwan modern lebih memilih untuk membuat Reptilia menjadi pengelompokan monofiletik dan juga termasuk burung, yang saat ini mengandung lebih dari 10.000 spesies.

Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia.

Manfaat reptil bagi manusia (Ekosistem)

  1. Sebagai predator alami, contohnya ular memakan tikus, bengkarung memakan serangga
  2. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
  3. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
  4. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular berbisa dapat membunuh manusia.
  5. Menetralisir bisa dan racun