Jelaskan Struktur dan Fungsi Tulang Manusia

Kerangka manusia adalah kerangka internal tubuh. Ini terdiri dari sekitar 270 tulang saat lahir – jumlah ini menurun menjadi sekitar 206 tulang pada masa dewasa setelah beberapa tulang bergabung bersama. Massa tulang di tulang mencapai kepadatan maksimum sekitar usia 21. Kerangka manusia dapat dibagi menjadi kerangka aksial dan kerangka appendicular. Kerangka aksial dibentuk oleh kolom vertebral, tulang rusuk, tengkorak dan tulang terkait lainnya. Kerangka appendikular, yang melekat pada kerangka aksial, dibentuk oleh korset bahu, korset panggul dan tulang-tulang dari tungkai atas dan bawah.

Kerangka manusia melakukan enam fungsi utama; dukungan, gerakan, perlindungan, produksi sel darah, penyimpanan mineral, dan regulasi endokrin. Kerangka manusia tidak secara seksual dimorfik seperti banyak spesies primata lainnya, tetapi perbedaan halus antara jenis kelamin dalam morfologi tengkorak, gigi, tulang panjang, dan pelvis ada. Secara umum, elemen skeletal perempuan cenderung lebih kecil dan kurang kuat daripada elemen laki-laki yang sesuai dalam populasi tertentu. Pelvis wanita manusia juga berbeda dari laki-laki untuk memfasilitasi persalinan. Tidak seperti kebanyakan primata, manusia laki-laki tidak memiliki tulang penis

Pembagian skeletal

Kerangka aksial

Kerangka aksial (80 tulang) dibentuk oleh kolom vertebral (32-34 tulang; jumlah vertebra berbeda dari manusia ke manusia sebagai bagian bawah 2, tulang sakral dan tulang coccygeal dapat bervariasi panjangnya), bagian dari tulang rusuk kandang (12 pasang tulang rusuk dan tulang dada), dan tengkorak (22 tulang dan 7 tulang yang terkait).

Postur tegak manusia dipertahankan oleh skeleton aksial, yang mentransmisikan berat dari kepala, batang, dan ekstremitas atas ke ekstremitas bawah pada sendi panggul. Tulang-tulang tulang belakang didukung oleh banyak ligamen. Otot erector spinae juga mendukung dan berguna untuk keseimbangan.

Kerangka tulang rangka

Kerangka appendikular (126 tulang) dibentuk oleh girdle pectoral, ekstremitas atas, panggul girdle atau panggul, dan ekstremitas bawah. Fungsi mereka adalah untuk membuat gerak gerak menjadi mungkin dan untuk melindungi organ-organ utama dari pencernaan, ekskresi dan reproduksi.

Menurut Corwin, tulang diklasifikasikan menjadi tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih dan tulang ireguler. Beberapa tulang panjang ditemukan di ekstremitas (humerus, ulna, tibia, femur, radius), sedangkan tulang pendek dijumpai di pergelangan kaki dan tangan. Tulang tengkorak dan gigi diklasifikasikan menjadi tulang pipih. Tulang iregular terdiri dari vertebra, tulang-tulang wajah dan rahang

Tulang Panjang

Pada tulang panjang, ditemukan panjangnya lebih besar dari pada lebarnya. Tulang ini mempunyai corpus berbentuk tubular, diafisis, dan biasanya dijumpai epifisis pada ujung-ujungnya. Selama masa pertumbuhan, diafisis dipisahkan dari epifisis oleh kartilago epifisis. Corpus mempunyai cavitas medullaris di bagian tengah yang berisi sumsum tulang. Bagian luar corpus terdiri atas tulang kompakta yang diliputi oleh selubung jaringan ikat yaitu periosteum. Ujung-ujung tulang panjang terdiri atas tulang spongiosa yang dikelilingi oleh selapis tipis tulang kompakta. Facies artikularis ujung-ujung tulang diliputi oleh kartilago hialin. Tulang-tulang panjang yang ditemukan pada ekstremitas antara lain tulang humerus, femur, ossa metacarpi, ossa metatarsal dan phalanges.

Tulang Pipih

Bagian dalam dan luar tulang ini terdiri atas lapisan tipis tulang kompakta, disebut tabula, yang dipisahkan oleh selaput tipis tulang spongiosa, disebut diploe. Scapula termasuk di dalam kelompok tulang ini walaupun bentuknya iregular. Selain itu tulang pipih ditemukan pada tempurung kepala seperti os frontale dan os parietale.

Tulang Pendek

Tulang-tulang pendek ditemukan pada tangan dan kaki. Contoh jenis tulang ini antara lain os Schapoideum, os lunatum, dan talus. Tulang ini terdiri atas tulang spongiosa yang dikelilingi oleh selaput tipis tulang kompakta. Tulang-tulang pendek diliputi periosteum dan facies articularis diliputi oleh kartilago hialin.

Tulang Ireguler

Tulang-tulang iregular merupakan tulang yang tidak termasuk di dalam kelompok yang telah disebutkan di atas yaitu tulang-tulang tengkorak, vertebrae, dan os coxae. Tulang ini tersusun oleh selapis tipis tulang kompakta di bagian luarnya dan bagian dalamnya dibentuk oleh tulang spongiosa.

Tulang Sesamoid

Tulang sesamoid merupakan tulang kecil yang ditemukan pada tendotendo tertentu, tempat terdapat pergeseran tendo pada permukaan tulang. Sebagian besar tulang sesamoid tertanam di dalam tendon dan permukaan bebasnya ditutupi oleh kartilago. Tulang sesamoid yang terbesar adalah patella, yang terdapat pada tendo musculus quadriceps femoris. Contoh lain dapat ditemukan pada tendo musculus flexor pollicis brevis dan musculus flexor hallucis brevis, fungsi tulang sesamoid adalah mengurangi friksi pada tendo, dan merubah arah tarikan tendon

Dalam rangka membangun/membentuk tinggi tubuh manusia, maka tubuh dibangun atas struktur susunan tulang-tulang/ kerangka yang terikat/terkait satu sama lainnya, dengan demikian maka tinggi tubuh manusia akhirnya dapat diukur (antropometri). Pengukuran tinggi badan manusia umumnya diukur dalam satuan centimeter (cm) ini juga didasari atas formula tentang perkiraan tinggi badan yang sudah ada, dan alat ukur yang digunakan umumnya adalah antropometer ataupun alat ukur lainnya (seperti kaliper geser/sorong).

Tinggi badan di ukur pada saat berdiri secara tegak lurus dalam sikap anatomi. Kepala berada dalam posisi sejajar dengan dataran Frankfurt. Tinggi badan adalah hasil pengukuran maksimum panjang tulang-tulang secara paralel yang membentuk poros tubuh (The Body Axix), yaitu diukur dari titik tertinggi di kepala (cranium) yang disebut Vertex, ke titik terendah dari tulang kalkaneus (the calcanear tuberosity) yang disebut heel.