Apa itu Kampanye Divestasi?

Kampanye divestasi dapat berupa protes.

Kampanye divestasi adalah kampanye terorganisir yang dirancang untuk meyakinkan suatu institusi untuk melepaskan asetnya dari wilayah atau perusahaan tertentu.Aktivis mengorganisir kampanye divestasi untuk menarik perhatian pada isu-isu populer, dan dengan harapan mengurangi dana untuk pemerintah atau lembaga yang mereka lawan.Sebagian besar kampanye divestasi berfokus pada universitas, yang seringkali memiliki sejumlah besar uang yang diinvestasikan di berbagai lokasi, dan kampanye ini seringkali berhasil, karena universitas biasanya tertarik untuk mempertahankan opini publik yang populer.

Salah satu kampanye divestasi yang terkenal mendorong universitas untuk menarik investasi dari Afrika Selatan dengan harapan mengakhiri apartheid.

Divestasi adalah bentukboikotekonomi.Ketika sebuah perusahaan atau institusi mendivestasikan asetnya, ia menghapusnya, menempatkannya di lokasi lain.Penghapusan aset dapat menyebabkan pukulan ekonomi langsung, tentu saja, tetapi juga mengirimkan pesan, menunjukkan ketidakpuasan.Salah satu kampanye divestasi yang paling terkenal adalah kampanye yang mendorong universitas untuk menarik investasi dari Afrika Selatan dengan harapan mengakhiri apartheid.

Divestasi akademik juga telah didesak di tempat-tempat seperti Israel dan Sudan, karena khawatir akan dugaanpelanggaran hak asasi manusia.Biasanya kampanye semacam itu dipimpin oleh kelompok mahasiswa, profesor, dan aktivis, yang mungkin berbaris, menulis surat, dan melakukan aksi protes lainnya.Protes ini membawa masalah ini menjadi perhatian universitas, dan juga dunia pada umumnya, karena mereka dapat menarik perhatian di media populer.

Pendukung kampanye divestasi mengatakan bahwa dengan divestasi aset mereka, institusi dapat mengirimkan pesan yang jelas kepada target divestasi mereka.Kampanye divestasi juga dapat digunakan sebagai ancaman, dengan organisasi mengindikasikan bahwa mereka akan melakukan divestasi kecuali target mereka mereformasi kegiatan mereka.Dalam beberapa kasus, kampanye divestasi melibatkan sekelompok universitas yang setuju untuk bekerja sama sebagai blok untuk efek yang lebih besar, yang berpotensi menyebabkan kerusakan ekonomi yang serius.

Menjalankan kampanye divestasi memang membutuhkan kehati-hatian.Pada umumnya kampanye divestasi menghadapi banyak tentangan dari semua pihak, dan para aktivis harus memiliki fakta-fakta yang rapi, dengan seorang juru bicara yang terdidik tentang isu-isu tersebut.Untuk mendapatkan pendukung, kampanye biasanya harus menerbitkan literatur, mengadakan rapat umum, dan terlibat dalam kegiatan lain yang akan menarik perhatian positif dan negatif, dan sebagian besar kampanye divestasi berfokus pada isu-isu yang terbukti sebagai hasilnya.Misalnya, apartheid Afrika Selatan adalah masalah yang dipahami dengan baik dan diketahui secara universal, sementara kampanye divestasi yang ditargetkan ke China atas dasar pelanggaran hak asasi manusia mungkin tidak begitu jelas, karena fakta dalam masalah ini kurang jelas dan mudah dibuktikan. .