dampak minuman keras dapat menyebabkan Gangguan mental organik

Gangguan mental organik merupakan risiko yang akan ditanggung oleh seseorang yang sering kali mengonsumsi minuman keras. Seba, minuman tersebut termasuk senyawa yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan fisik maupun mental.

Rusaknya mental bukan pada organ-organ fisik manusia, tetapi akibat yang jauh lebih tragis, yaitu lemahnya kepribadian dan intelegensi. Seseorang yang terganggu mentalnya akibat pengaruh minuman keras pasti mengalami perilaku-perilaku yang berbeda atau mengakibatkan perubahan perilaku, misalnya bertindak kasar.

Gangguan mental organik meliputi beberapa gangguan berikut:

  1. Gangguan fungsi kognitif, berupa gangguan daya ingat (memori), daya pikir (intellect), dan daya belajar (learning).
  2. Gangguan sensonium, berupa gangguan kesadaran (coasciousness) dan perhatian (attention).
  3. Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi (halusinasi). Gangguan ini meliputi gangguan isi pikiran (wahana/delusi), suasana perasaan, serta emosi (depresi, gembira, dan cemas).

Seseorang yang mengonsumsi minuman keras akan mengalami perubahan psikologis seperti susah berkonsentrasi, bicara melantur dan mudah tersinggung. Pemakaian minuman keras dapat menimbulkan gangguan mental organik, yakni gangguan dalam fungsi berfikir, perasaan, dan perilaku. Kandungan alkohol dalam minuman keras dalam jangka panjang bisa mengakibatkan gangguan pencernaan pada organ otak, liver, alat pencernaan, pankreas, otot, janin, metabolisme, dan risiko kanker.

Apabila yang mengonsumsinya anak-anak, maka risiko peurunan mental akibat minuman keras diyakini dapat berlanjut hingga beranjak dewasa dan seterusnya. Remaja yang terbiasa minum minuman keras mempunyai kemampuan intelektual atau kecerdasan yang lebih rendah ketimbang remaja lain yang bukan peminum.