Seberapa Efektif Adalimumab untuk Kolitis Ulseratif?

Interaksi obat negatif dengan obat lain tertentu dapat membatasi penggunaan adalimumab.

Penggunaan adalimumab untuk kolitis ulserativa umumnya diyakini efektif dalam mengurangi komplikasi terkait penyakit pada pasien yang terkena. Adalimumab biasanya digunakan hanya jika perawatan lain terbukti tidak efektif atau untuk pasien yang menderita kolitis ulserativa sedang hingga parah. Meskipun temuan positif, penggunaan adalimumab untuk kolitis ulserativa memiliki beberapa efek samping yang berpotensi serius, termasuk reaktivasi virus hepatitis B pada pasien yang sebelumnya terinfeksi, infeksi oportunistik, tuberkulosis, reaksi alergi dan peningkatan kemungkinan limfoma .

Kolitis ulserativa menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan.

Kolitis ulserativa adalah jenis gangguan inflamasi usus yang menyebabkan ulserasi pada lapisan usus besar. Tingkat dan tingkat keparahan penyakit dapat sangat bervariasi antara pasien. Kolitis ulserativa diduga disebabkan oleh kerusakan sel sistem kekebalan yang biasanya melindungi tubuh dari infeksi. Penyakit ini dapat berkembang sepanjang hidup tetapi lebih sering terjadi pada orang-orang usia reproduksi. Pria dan wanita sama-sama rentan, tetapi kejadian yang sedikit lebih tinggi terlihat pada orang-orang keturunan Yahudi.

Kolitis ulserativa menyebabkan usus besar mengalami kesulitan menyerap air, yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Sebuah antibodi monoklonal buatan manusia, adalimumab menghambat protein pro-inflamasi yang disebut faktor nekrosis tumor (TNF). Ini diberikan secara subkutan melalui jarum suntik sekali pakai yang sudah diisi sebelumnya. Dosis khas adalimumab untuk kolitis ulserativa dan gangguan radang usus lainnya adalah 40 miligram setiap minggu kedua. Obat penghambat TNF lainnya termasuk etanercept dan infliximab.

Adalimumab untuk kolitis ulserativa bekerja dengan menghalangi efek faktor nekrosis tumor dan mengurangi hiperaktivitas sistem kekebalan yang umumnya menjadi ciri gangguan radang usus. Adalimumab memiliki beberapa kemungkinan interaksi obat yang mencakup penghambat TNF lain dan metotreksat . Pasien yang sedang dalam pengobatan dengan adalimumab sebaiknya tidak menggunakan vaksin hidup. Obat tersebut menekan fungsi sistem kekebalan tertentu, sehingga risiko adalimumab termasuk peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan terjadinya kanker seperti limfoma yang sedikit lebih tinggi.

Kolitis ulserativa memiliki berbagai bentuk dan berbagai tingkat keparahan. Adalimumab umumnya digunakan untuk bentuk penyakit refrakter yang melibatkan beberapa area usus besar. Banyak penelitian ilmiah telah dilakukan tentang efek adalimumab. Mereka biasanya fokus pada efektivitas obat sebagai terapi mandiri atau terapi kombinasi yang mungkin untuk pasien yang terkena kolitis ulserativa. Studi menunjukkan bahwa pengobatan dengan adalimumab lebih efektif dalam mengurangi komplikasi dari kolitis ulserativa daripada kurangnya pengobatan.