Sumber riboflavin (Vitamin B2)

Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, yaitu di dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya akan meningkatkan konsumsi riboflavin.

Nilai riboflavin berbagai bahan makanan (mg/100 gram)

[table “63” not found /]

Riboflavin akan hilang dalam pengolahan

Riboflavin larut dalam air dan rusak bila terkena cahaya.

Akibat kekurangan riboflavin (Vitamin B2)

Kekurangan riboflavin biasa terjadi secara bersamaan dengan kekurangan vitamin larut air lain. tanda-tanda kekurangan bisa terjadi sebagai akibat kekurangan zat gizi lain, atau setelah beberapa waktu kurang makan protein hewani dan sayuran berwarna hijau. Tanda-tanda kekurangan baru akan terlihat setelah beberapa bulan kekurangan konsumsi riboflavin.

Tanda-tanda awal kekurangan riboflavin antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, mulut serta lidah sakit dan panas. Gejala-gejala ini berkembang menjadi cheilosis (bibir meradang), stomatitis angular (sudut mulut pecah), glossitis (lidah licin dan berwarna keunguan) dan pembesaran kapiler darah di sekeliling kornea mata. Di samping itu dapat pula mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan.