Al Khazini Saintis Muslim Perintis Ilmu Gravitasi

Fisikawan terbesar sepanjang sejarah. Begitulah Charles C. Jilispie, editor Dictionary of Scientific Bibliography menjuluki saintis muslim Al Khazini. Para sejarawan sains menempatkan saintis kelahiran Bizantium (Yunani) itu dalam posisi yang sangat terhormat. Ilmuwan muslim yang berjaya di abad ke 12 M itu telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. Al Khazini merupakan saintis muslim serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika dan filsafat.

Al Khazini merupakan ilmuwan yang mencetuskan berbagai teori penting dalam sains seperti:

  1. Metode ilmiah eksperimental dalam mekanik.
  2. Energi potensial gravitasi.
  3. Perbedaan daya.
  4. Masa dan berat.
  5. Jarak gravitasi.

Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah mendorong penciptaan peralatan ilmiah. Al Khazini adalah salah seorang saintis terbesar sepanjang masa. Al Khazini bernama lengkap Abdurrahman al Khazini. Menurut Irving M Klotz, dalam tulisannya berjudul “Multicultural Perspectives in Science Education; One Prescription for Failure”, sang ilmuwan hidup di abad ke 12 M. Dia berasal dari Bizantium atau Yunani.

Al Khazini pernah menjadi budak dinasti Seljuk Turki, setelah kerajaan islam itu menaklukkan wilayah kekuasaan Kaisar Konstantinopel, Romanus IV Diogenes. Al Khazini kemudian di bawa ke Merv, sebuah metropolitan terkemuka pada abad ke 12 M. Merv berada di Persia dan kini Tukmenistan.

Sebagai seorang budak, nasib Al Khazini ssangat beruntung, oleh tuannya yang bernama al Khazin, ia diberi pendidikan yang sangat baik. Ia diajari matematika dan filsafat. Al Khazini dikirim untuk belajar pada seorang ilmuwan dan penyair agung dari Persia bernama Omar Khayyam. Dari sang guru, dia mempelajari sastra, matematika, astronomi dan filsafat. Menurut Boris Rosenfeld, saat itu Omar Khayyam juga menetap di Merv.

Pemikiran Al Khazini

Salah satu kontribusi penting yang diwariskan al Khazini dalam bidang astronomi adalah Tabel Sinjaric. Tabel itu dituliskannya dalam sebuah risalah astronomi berjudul az Zij as Sanjari. Dalam manuskrip itu, dia menjelaskan jam air 24 jam yang di desain untuk kegunaan astronomi. Inilah salah satu jam astronomi pertama yang dikenal dalam dunia islam.

Selain itu Al Khazini juga menjelaskan tentang posisi 46 bintang. Risalahnya yang berjudul Al Khazini’s Zij as Sanjari itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani oleh Gregory Choniades pada abad ke 13 M. Risalah astronomi yang ditulis al Khazini pun menjadi rujukan para ilmuwan dan pelajar di kekaisaran Bizantium.

Kontribusi penting lainnya yang diwariskan al Khazini dalam bidang fisika adalah kitab Mizan al Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku yang ditulisnya pada 1121 M itu mengungkapkan bagian penting fisika islam. dalam buku itu Al Khazini menjelaskan secara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang keseimbangan hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu keseimbangan dan hidrostatika.

Selain menjelaskan pemikirannya tentang teori-teori itu, Al Khazini juga menguraikan perkembangan ilmu itu dari pada pendahulu serta ilmuwan yang sejaman dengannya. Al Khazini juga menjelaskan beberapa peralatan yang diciptakan ilmuwan pendahulunya seperti araeometer buatan Pappus serta pycnometer sebagai sebuah karya ilmiah muslim yang paling esensial tentang mekanika dan hidrostatika, dan terutama studi mengenai pusat gravitasi. Al Khazini mengupas prinsip keseimbangan hidrostatis dengan tingkat ketelitian objek sampai ukuran mikrogram (10-6gr).

Al Biruni dan Al Khazini merupakan dua ilmuwan muslim yang pertama kali mengembangkan metode ilmiah dalam bidang ilmu keseimbangan atau statika dan dinamika. Metode itu dikembangkan untuk menentukan berat yang didasarkan pada teori keseimbangan dan berat. Al Khazini dan ilmuwan pendahulunya menyatukan ilmu statika dan dinamika ke dalam ilmu baru bernama mekanika.

Selain itu, mereka juga menggabungkan ilmu hidrostatika dengan dinamika sehingga melahirkan ilmu baru bernama hidrodinamika. Mereka juga menerapkan teori rasio matematika dan teknik infinitesimal serta memperkenalkan aljabar dan teknik penghitungan ke dalam statika. Al Khazini dan ilmuwan muslim lainnya juga merupakan orang pertama menggeneralisasi teori pusat gravitasi dan mereka adalah yang pertama kali menerapkannya ke dalam benda tiga dimensi.

Al Khazini telah melahirkan ilmu gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa. Ia telah berjasa dalam meletakkan fondasi bagi pengembangan mekanika klasik di era Renaisans Eropa.

Al Khazini wafat pada abad ke 12 M, pemikiran-pemikiran yang telah diwariskannya bagi peradaban dunia hingga kini masih tetap abadi. Al Khazini sungguh luar biasa. Ilmuwan muslim dari abad ke 12 M itu tak hanya mencetuskan sejumlah teori penting dalam fisika dan astronomi. Namun, dia juga berhasil menciptakan sejumlah peralatan penting untuk penelitian dan pengembangan astronomi. Ia berhasil menemukan sekitar 7 peralatan ilmiah yang terbilang sangat penting.

Updated: 04/03/2024 — 03:03