Pengertian dan Penyebab Penyakit Kardiovaskuler (Jantung), Beserta Diet Untuk Mengatasinya

Para penderita penyakit kardiovaskuler sering mempunyai tubuh yang gemuk (obese) dan kadar lemak darah yang tinggi. Untuk mengurangi berat badannya, kandungan energi dalam makanan pasien yang obese harus dibatasi. Kenaikan kadar lemak dalam darah dikoreksi dengan pengurangan jumlah total lemak yang dimakan dan modifikasi jenis lemak tersebut.

Modifikasi diet pada gangguan sistem jantung dan peredaran darah dilakukan berdasarkan 3 prinsip:

  1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau overweight.
  2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan preparat diuretik untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler. Volume cairan ekstraseluler ditentukan oleh kandungan natriumnya. Preparat diuretik bekerja mencegah penyerapan kembali natrium oleh tubulus ginjal. Kadang-kadang sebagai tindakan pelengkap, dperlukan pula pembatasan konsumsi natrium.
  3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang dihasilkan oleh lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum meningkat. Jika kadar fraksi lipid yang mengandung kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol dari makanan harus dibatasi.

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyebab di balik penyakit kardiovaskuler. Pada keadaan ini terjadi endapan lemak dalam lapisan dinding dalam pembuluh nadi. Endapan lemak ini terus tumbuh dan tertutup oleh jaringan ikat fibrosa. Pertumbuhan endapan tersebut akan menimbulkan penyempitan lumen pembuluh darah sehingga aliran darah di dalamnya menjadi lambat.

Endapan aterosklerosis juga menurunkan kelenturan pembuluh darah. Jika yang mengalami proses aterosklerosis adalah pembuluh darah koronaria, maka aliran darah ke jantung akan berkurang dan timbul penyakit jantung koroner (penyakit iskemik jantung). Aterosklerosis dapat pula merusak pembuluh nadi utama pada tungkai dan menyerang otak sehingga mengakibatkan serangan stroke.

Aterosklerosis dengan derajat yang ringan sering ditemukan diantara orang dewasa berusia 40 tahun ke atas dengan gaya kehidupan kota yang modern. Di antara mereka, insidensi keadaan aterosklerosis yang lebih berat dan menyebabkan penyakit jantung koroner serta stroke adalah tinggi, dan begitu tingginya insidensi ini sehingga kemungkinan seorang laki-laki berumur 40 tahun untuk mengalami serangan jantung sebelum usia 65 tahun berkisar 20%.

Penurunan Berat Badan

Menghindari obesitas merupakan tindakan yang penting pada penyakit kardiovaskuler. Berat badan yang berlebihan akan menambah beban kerja jantung, dan timbunan lemak dalam otot jantung sendiri dapat mengganggu efisiensi gerakan jantung. Penimbunan lemak atau gajih dalam jumlah besar di sekeliling organ-organ abnomen dapat mengganggu respirasi karena menghalangi gerakan diafragma. Keadaan ini akan menambah gejala sesak napas yang terdapat pada penyakit jantung.