Penyebab Diare Kronis dan Makanan yang harus dihindari oleh penderita diare

Diare akut disebabkan oleh banyak hal. Penyebab yang paling sering adalah kesalahan makan dan keracunan makanan oleh bakteri. Biasanya diare semacam ini bersifat ringan dan tidak memerlukan terapi diet walaupun pemberian cairan yang banyak dan makanan lunak mungkin dapat mempercepat kesembuhannya.

Diare kronis dapat disebabkan oleh:

  1. Penyakit pada traktus gastrointestinalis seperti kolitis uiserativa, penyakit Crohn dan kadang-kadang karsinoma kolon.
  2. Mal-absorpsi.
  3. Konsumsi alkohol yang berlebihan.
  4. Pengaruh toksin, seperti misalnya pada keadaan uraemia.

Makanan yang dihindari pada diet rendah sisa

Makanan berserat seperti:

  1. Beras ketan, bulgur, jagung, cantel, ubi, singkong, taias, roti kasar.
  2. Buah-buahan berserat seperti jambu biji, apel. Dan buah-buahan yang mempunya daya pencahar seperti pepaya dan nanas.
  3. Biji-bijian dan sayuran yang berserat dan dapat menimbulkan gas.
  4. Minyak, santan dan bumbu yang merangsang.
  5. Daging yang berlemak dan makanan yang digoreng (misalnya telur ceplok).

Diverkulitis dan penyakit divertikulum

Divertikulum kolon terbentuk ketika mukosa kolon terdorong lewat dinding otot kolon sehingga terbentuk sebuah kantong yang buntu. Keadaan ini sering dijumpai pada mereka yang makanannya rendah serat sehingga menghasilkan faeses yang keras dan kecil-kecil. Faeses yang keras dan kecil-kecil ini menyebabkan peningkatan aktivitas muskuler kolon agar dapat mengeluarkannya. Adanya divertikulum asimtomatik, yang dikenal sebagai penyakit divertikulum, meningkat bersamaan dengan pertambahan usia. Divertikulum biasanya berjumlah lebih dari satu.

Kelompok umur                        % populasi dengan penyakit divertikulum

31 – 50 tahun                                                   6

51 – 70 tahun                                                   36

71 +                                                                  56

Bentuk simtomatik penyakit divertikulum disebut divertikulitis akut dan disebabkan oleh inflamasi akut pada divertikulum yang tersumbat. Setelah dilakukan terapi terhadap inflamasi akut, tindakan tradisional untuk keadaan semacam itu adalah dengan diet rendah sisa dan pemberian parafin cair. Tindakan yang sekarang dilakukan sama sekali berbeda dan bukan lagi berdasarkan pada pengurangan jumlah serat melainkan pada peningkatan jumlah serat dalam makanan. Saran dietnya sama seperti diet untuk mengatasi konstipasi.