Penyakit Sirosis Hepatis dan Diet Untuk Mengatasinya

Sirosis hepatis merupakan keadaan kronis yang terjadi akibat berbagai bentuk kerusakan hepar. Sebagai contoh, pasien sirosis hepatis mungkin memiliki riwayat hepatitis akut. Konsumsi makanan yang bergizi rendah dan kebiasaan minum minuman keras juga dapat mengakibatkan sirosis hepatis. Pada banyak kasus sirosis, penyebabnya masih belum diketahui.

Diet Bagi Penderita Sirosis Hepatis

Bagi pasien sirosis harus diterapkan diet seimbang yang mebgandung semua nutrien dalam jumlah yang memadai. Masukan protein sebesar 1 gram/kg berat badan sudah cukup bagi kasus ini. Pada kasus-kasus tertentu, konsumsi protein yang terlalu tinggi dapat mencetuskan keadaan ensefalopati. Apabila selera makan pasien kurang baik, dapat diberikan minuman tinggi kalori tinggi protein sebagai suplemen.

Dengan semakin parahnya penyakit, selera makan akan berubah-ubah dan mungkin terjadi gastritis. Gejala ikterus mungkin terdapat. Dalam keadaan seperti ini diperlukan perhatian khusus terhadap pemilihan makanan bagi pasien dan kesukaan serta ketidaksukaan terhadap jenis makanan tertentu harus dicatat. Suplementasi vitamin sangat diperlukan. Kalau selera makan pasien sama sekali hilang, penyajian makanan harus dalam bentuk yang menarik, tidak terlalu banyak dan mudah dicerna.

Pembatasan Natrium

Sirosis hepatis dapat disertai dengan penimbunan cairan di dalam rongga abdomen, yang dinamakan asites atau busung. Dalam keadaan ini diperlukan pembatasan garam. Mengingat pembatasan garam harus dilaksanakan sekaligus dengan mempertahankan masukan protein pada tingkat yang diperlukan, sementara di lain pihak makana seperti daging, ikan, susu dan telur yang kaya akan protein juga mempunyai kandungan natrium yang relatif tinggi, maka pasien memrlukan susu yang rendah natrium, roti yang bebas garam, dan mentega rendah garam untuk mendapatkan masukan protein yang memadai.

Edosol (Cow and Gate) adalah susu bubuk sintetik rendah natrium yang cocok untuk diet tinggi protein rendah natrium. Kalau perlu, pasien juga dapat menggunakan suplemen konsentrat protein yang rendah natrium seperti Casilan.

Apabila pembatasan garamnya tidak perlu terlampau ketat, waktu memasak dapat digunakan sedikit garam dan pasien juga diperbolehkan minum susu serta makan roti dengan mentega atau margarin tanpa membutuhkan garam ke dalam makanan.