Ensefalopati Porto Sistemik

Sebagian penderita penyakit hepar akan memperlihatkan tanda-tanda gangguan sistem saraf yang kemudian berakhir dengan koma. Patogenesis keadaan ini belum dimengerti sepenuhnya, tetapi diperkirakan akibat adanya racun dalam peredaran darah sistemik. Racun ini dalam keadaan normal akan dinetralkan oleh hepar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa adanya bahan yang mengandung nitrogen di dalam usus akan mencetuskan keadaan ensefalopati, dan salah satu tindakan untuk mengontrolnya adalah dengan mengurangi konsumsi protein.

Selama periode ini, diet yang diberikan harus mempunyai nilai kalori yang cukup agar tidak terjadi pemecahan protein jaringan secara berlebihan. Diet tersebut harus banyak mengandung hidratarang dalam bentuk minuman yang mengandung glukosa dengan diberi aroma sari buah.

Jika pasien tampak gelisah dan tidak kooperatif atau dalam keadaan koma, pemberian makanan dilakukan secara enteral atau parenteral.

Pada penyakit hepar yang kronis, tingkat konsumsi protein dimana gejala timbul kembali harus dicatat dan kemudian dilakukan pembatasan protein menurut catatan tersebut.

Larangan Untuk Minum Minuman Beralkohol

Alkohol yang terdapat dalam minuman keras (bir, arak, whisky) dan makanan hasil peragian (tape, legen) akan diserap dengan cepat dari dalam lambung untuk kemudian diangkut lewat vena porta ke dalam hepar dan di dalam organ ini terjadi proses metabolisme alkohol. Alkohol dapat merusak jaringan hepar baik pada orang normal maupun pada peminum minuman keras. Dengan demikian, dalam diet untuk semua penyakit hepar tidak diperbolehkan adanya minuman keras ataupun makanan/minuman hasil peragian.