Pengertian Glukosa Darah

Jumlah glukosa dalam darah tergantung kepada keseimbangan antara jumlah yang masuk dan yang keluar. Glukosa masuk ke dalam darah dari tiga macam sumber:

  1. Makanan yang mengandung hidratarang. Setelah dicerna dan diserap, jenis makanan ini merupakan sumber glukosa tubuhn yang paling penting.
  2. Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah untuk melepaskan glikogen.
  3. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan glukosa.

Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses ini. Setelah glukosa masuk ke dalam aliran darah, insulin diperlukan untuk memungkinkan glukosa memungkinkan glukosa meninggalkan darah dan masuk ke dalam jaringan. Pada orang non-diabetik, glukosa yang meninggalkan aliran darah digunakan lewat dua cara, yaitu:

  1. Energi segera bagi semua jaringan.
  2. Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot, serta lemak di dalam jaringan adiposa.

Respons Glukosa darah terhadap test toleransi glukosa

Test toleransi glukosa (GTT = Glucose Tolerance Test) yang standar kini menggunakan larutan 75 gram glukosa dalam 250 ml air.

Kadar glukosa darah puasa nuchter yang normal berkisar 3 – 5 mmol/1 (atau sekitar 80 – 120 mg/100 ml). Kadar ini akan meningkat mencapai nilai maksimal 8 nmol (atau sekitar 200 mg/100 ml) pada jam pertama setelah mengkonsumsi glukosa. Kenaikan kadar glukosa darah ini diubah oleh kerja insulin yang dihasilkan sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar glukosa darah. Pada akhir 2 jam setelah konsumsi glukosa (ata 2 jam postprandial), kadar glukosa darah mulai kembali kepada nilai nuchter atau nilai BSG puasa.

Pada pasien diabetes, kekurangan hormon insulin mengakibatkan ketidakmampuan glukosa untuk meninggalkan aliran darah. Sebagai akibatnya, kadar glukosa darah akan naik hingga mencapai puncak yang lebih tinggi dan proses kembalinya kadar glukosa darah kepada nilai BSG puasa memerlukan waktu yang lebih lama. Kadar BSG puasa pada pasien diabetes lebih tinggi dibandingkan pada mereka yang tidak menderita diabetes.

Dalam ginjal, glukosa akan melintas dengan bebas ke dalam filtrat glomerulus. Akan tetapi biasanya glukosa akan diserap kembali sebelum filtrat tersebut meninggalkan tubulus ginjal dan dengan demikian mencegah hilangnya glukosa ke dalam urine. Kalau kadar glukosa darah naik hingga melampaui ambang rangsang ginjal (sekitar 10 nmol/1 atau 250 mg/100 ml), ginjal tidak lagi mampu menyerap kembali semua glukosa dan sebagian glukosa akan dieksresikan ke dalam urine.