Mengenal Hipolaktasi dan Diet Untuk Mengatasinya

Alaktasia kongenital merupakan keadaan yang sangat langka. Namun, jenis hipolaktasia primer yang didapat setelah usia kanak-kanak dijumpai antara 70 – 80 persen populasi non Eropa. Di Indonesia sendiri, keadaan hipolaktasia yang lebih dikenal dengan istilah intoleransi laktosa, cukup sering dijumpai di antara bayi-bayi.

Sebagian besar penderita keadaan ini tidak memperlihatkan gejala mal-absorpsi sehingga tidak diperlukan diet bebas laktosa yang ketat. Namun, pada bayi yang makanannya hanya susu, mal-absorpsi dapat terjadi sehingg diperlukan susu bubuk formula khusus yang rendah laktosa, seperti LLM dan Almiron.

Intoleransi laktosa atau hipolaktasia harus dipikirkan ketika menerapkan diet tinggi protein atau diet enteral yang berdasarkan pada produk susu yang mengandung laktosa.

Ileostomi

Ileostomi dilakukan kalau kolon diangkat selurunya. Jika ileum masi normal, nutrien akan diabsorpsi sepenuhnya di bagian tersebut. kemampuan kolon untuk menyerap air dan elektrolit menghilang bila bagian ini direseksi. Tubuh cepat beradaptasi dengan keadaan ini dan segera dapat mempertahankan keseimbangan air. Kebanyakan pasien ileostomi makan makanan yang biasa kecuali beberapa makanan yang dapat mengganggu pencernaan dengan mengakibatkan kembung, tidak enak perut ataupun bau.

Contoh-conto makanan ini adalah bawang, lobak dan kubis, namun intoleransi ini berbeda pada tiap-tiap pasien.

Saran Diet

  1. Minum cairan secara ad libitum (menurut kehendak pasien) untuk mencegah terjadinya deplesi air.
  2. Menghindari makanan yang menyebabkan gejala.
  3. Kalau perlu, cairan dari lubang ileostomi dapat dikurangi pada malam hari dengan makan lebih banyak makanan pada pagi hari ketimbang pada sore dan malam harinya.

Gangguan Masukan Makanan

Dalam keadaan sakit yang berat, khususnya penyakit kanker, gejala cachexia lazim ditemukan. Selera makan yang menurun dan daya pengecap yang terganggu akan mengakibatkan masukan nutrien yang tidak memadai. Pemberian suplemen nutrien melalui jalur yang paling cocok dapat memperbaiki kenyamanan pasien, memudahkan pekerjaan perawat dan mempersiapkan pasien untuk menghadapi setiap prosedur yang diperlukan.

Dalam klinik, anoreksia paling sering ditemukan dalam bentuk anoreksia nervosa yang terutama terlihat diantara wanita muda. Penderita anoreksia sering memperlihatkan kesehatan yang dari luar tampak baik tetapi kalau keadaan ini terus berlangsung, gejala kekurangan gizi akan timbul dan berat badan menurun cukup banyak.

Anoreksia biasanya merupakan salah satu segi dari permasalahan kepribadian yang kompleks sehingga diperlukan terapi yang memadai untuk kesembuhannya. Jika pasien dapat makan kembali dengan jumlah yang memadai, semua perubahan metabolik dan hormonal yang terlihat segera membaik kembali. Kadang-kadang keadaan anoreksia dikelirukan dengan perbuatan menimbulkan muntah yang dilakukannya sendiri setelah makan. Pasien ini sebenarnya memperlihatkan gejala bulimia atau gejala memuaskan diri dengan makan secara berlebih-lebihan.