Puasa akan menyehatkan jiwa

Rasulullah saw bersabda, “Berpuasalah, karena puasa dapat mengendalikan syahwat dan menjauhkan keburukan.”

Puasa akan mempersiapkan jiwa dan ruh manusia untuk menerima limpahan anugerah ilahi dan untuk menikmati manisnya keimanan.

Apabila kita melaksanakan puasa dengan sempurna, artinya selain menahan diri dari makan, minum, berhubungan seks, serta menahan diri dari melakukan keburukan. Maka kita akan memiliki pikiran dan tubuh yang sehat. Otak kita akan berfungsi lebih baik sehingga bisa mengambil keputusan dengan cepat dan memiliki ingatan yang lebih kuat.

Manusia bisa mencapai derajat jiwa yang luhur, mulia, dan agung jika ia terbiasa menahan lapar dan bersabar dalam menjalaninya. Puasa akan berpengaruh terhadap kondisi fisiologis. Puasa akan memperbaiki kadar zat serotonin dan memicu otak untuk memproduksi dua kelompok zat, yaitu:

  1. Kelompok endorfin yang terdiri dari 31 asam amino yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari atau hipofisis. Zat-zat ini memiliki keistimewaan untuk menenangkan dan meringankan rasa sakit sepuluh kali lebih kuat daripada obat penenang bikinan manusia.
  2. Kelompok enkephalin yang terdiri dari 5 asam amino dan terdapat pada ujung saraf. Agar zat-zat penenang yang mengurangi rasa sakit itu terus diproduksi, manusia harus terbiasa melatih tubuhnya dengan rasa lapar dan tidak mengonsumsi obat-obatan atau zat kimiawi lain untuk mengurangi rasa sakit, terutama opium dan narkotika.

Puasa menuntut ketaatan, kedisiplinan, dan ketundukan jiwa sehingga ia dapat mempengaruhi pusat koordinasi otak yang mengatur seua kebutuhan biologis dan emosi manusia.